INFO MPR - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menekankan perlunya pengenalan nilai-nilai luhur Pancasila ditanamkan kepada anak-anak muda Indonesia.
“Anak-anak muda kita perlu ditatar dan diberikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Ini penting sekali agar mereka memahami wawasan kebangsaan, simbol-simbol negara , nilai-nilai luhur atau nilai-nilai keindonesiaan kita, ujar Zulkifli usai menerima kunjungan audiensi delegasi Muhammadiyah Disaster Manegement Center ( MDMC ) yang dipimpin Pimpinan PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari dan delegasi PP. Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang dipimpin Ketua Umumnya Norma Sari, di ruang kerja Ketua MPR RI, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Juli 2016.
Kata Zuklkifli, jangan sampai nanti simbol-simbol negara menjadi olok-olok karena anak-anak muda misalnya tidak diberikan sosialisasi nilai-nilai luhur dan apa itu Pancasila. Menurut dia, yang perlu disasar adalah anak-anak muda berumur 15-20 meski sebetulnya mulai anak-anak atau Sekolah Dasar juga sudah harus diperkenalkan mengenai nilai-nial Pancasila ini. “Tapi yang mendesak saya kira sekarang ini anak-anak SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi,” katanya.
Soal masuknya paham dari luar negeri ke anak-anak muda di Indonesia, Zulkifli mengatakan itu bagus asal mereka juga memahami nilai-nilai luhur Keindonesiaannya. Nah, kata Zulkifli, yang sekarang ini menjadi masalah bagi anak-anak muda di Indonesia adalah bahwa sosialisasi nilai-nilai luhur Pancasila itu tidak ada lagi. “Jadi jika hanya MPR yang melakukan sosialisasi tentu tidak imbang. Anda membuka twitter itu tiap detik internasional masuk. Sementara mengenai Pancasila tidak pernah, kan tidak imbang. Nah itu yang kita khawatir. Jangan sampai mengatakan bahwa nanti sudah tidak perlu lagi Bhinneka Tunggal Ika. Kan repot kita,” ucapnya.
Karenanya, ia mengatakan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila itu perlu terus-menerus ditanamkan kepada para anak muda. “Menanamkan dasar-dasar negara itu perlu dilakukan sepanjang masa secara terus-menerus. Dan ini yang dilakukan tadi oleh NA, Pemuda Muhammadyah, dan Perguruan Tinggi. Itu yang harus kita ajak,” katanya. (*)