TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan masalah terbesar dari urbanisasi adalah tidak semua daerah memiliki wilayah yang memadai untuk menampung jumlah penduduk yang terus meningkat. Pengelolaan lahan yang baik menjadi tantangan tersendiri dalam urbanisasi.
“Masalah permukiman masalah kita semua, baik di negara maju maupun berkembang,” kata Wakil Presiden dalam acara Preparatory Committee (Prepcom) III United Nation (UN) Habitat di Hall Exhibition lantai III Grand City Surabaya, Senin, 25 Juli 2016. Menurut dia, untuk mengatasi permasalahan itu, diperlukan terobosan berupa smart city agar urbanisasi dapat berguna.
Tata kota yang seimbang, kata Wakil Presiden, mampu mengkorelasikan antara penduduk dan wilayahnya dengan melibatkan berbagai ahli tata kota. Karena itu, Kalla mendukung adanya pembahasan isu tata kota dalam konferensi ini. Dia berharap UN Habitat III di Quito, Ekuador, mampu menggerakkan kerja sama di antara berbagai negara untuk mewujudkan keseimbangan tata kota.
Setelah membuka acara, Kalla bersama Secretary-General of Habitat III Joan Clos berkeliling melihat pameran budaya yang ditampilkan wakil dari berbagai negara. Pameran itu berada di ruang tersendiri di Hall Exhibition lantai I Grand City Surabaya. Gerai-gerai tersebut memperkenalkan universitas dari setiap negara dan juga potensi masing-masing negara. Selain itu, ada berbagai lukisan dan pameran karya seni Indonesia dari berbagai daerah.
Kalla dan Joan kemudian berhenti di sebuah gerai yang menunjukkan grafik pertumbuhan penduduk per 20 tahun. Grafik itu menunjukkan, setelah 2016, penduduk yang melakukan urbanisasi sekitar 3 persen per tahun. Diperkirakan, pada 2020, ada 4,3 miliar penduduk di dunia melakukan urbanisasi. Pada 2030, diperkirakan menjadi sekitar 5 miliar, atau naik 3,8 persen dalam sepuluh tahun. Sedangkan, pada 2040, diperkirakan 5,7 miliar penduduk dunia yang melakukan urbanisasi.
Konferensi UN Habitat telah diselenggarakan sebanyak dua kali, yaitu pada 1976 dan 1996. PrepCom III UN Habitat dihadiri para pejabat dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam acara itu, para delegasi akan mematangkan isu strategis yang bakal dibahas pada konferensi UN Habitat III pertengahan Oktober 2016.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH