TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menyebut perombakan yang dilakukan Kepala Kepolisian RI, Jenderal Tito Karnavian, merupakan mutasi gaya lama. Dia menilai mutasi ini dipengaruhi faktor kedekatan dengan pihak tertentu. Dia berharap Deputi SDM Polri segera direformasi total.
“Semangat suka atau tidak suka dan semangat kedekatan dengan pihak tertentu masih mewarnai proses mutasi,” kata dia seperti dilansir keterangan tertulisnya, Sabtu, 23 Juli 2016.
Neta mengatakan para perwira terbaik, yang tidak memiliki kedekatan dengan elit polisi, dibiarkan terpuruk tanpa harapan. Pasalnya, mereka bekerja tanpa posisi yang jelas hingga tiga atau empat tahun. “Sementara ada perwira karena kedekatan dengan elit, baru dua bulan dimutasi kembali dimutasi lagi ke tempat yang ‘lebih basah’,” kata dia.
Neta juga menyinggung penempatan jabatan yang tidak sesuai kualifikasi. Menurut dia, jabatan tertentu seperti Direktur Reserse Kriminal Umum atau Kepala Kepolisian Resor Kota, hanya boleh diisi perwira yang lolos Sekolah Perwira Tinggi. “Seperti pada era Kapolri Timur Pradopo,” kata dia.
Dia menilai terjadi kemunduran dalam perombakan kali ini dan merasa jauh dari semangat perubahan. Padahal, kata Neta, banyak yang berharap Tito bisa membawa perubahan bagi Polri.
IPW berharap Tito mereformasi total jajaran Deputi SDM Polri. “Agar sistem assesment yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun lalu bisa berjalan efektif dan hanya perwira terbaik yang bisa menempati posisi strategis,” kata dia.
Neta mengatakan poin ketiga dalam fit and profer test Tito di DPR adalah mewujudkan pemberdayaan kualitas SDM Polri, yang profesional dan kompeten serta menjunjung tinggi HAM. Janji itu, kata Neta, ditunggu publik dan harus segera diwujudkan Tito.
Jika proses mutasi belum menunjukkan perubahan signifikan, Neta menilai harapan itu akan sulit terwujud. “IPW sendiri berharap banyak pada Tito Karnavian untuk bisa segera melakukan perubahan total di Polri,” katanya.
Tito Karnavian merombak jajarannya pada Jumat, 22 Juli 2016. Sebanyak 110 polisi akan menempati jabatan barunya paling lambat 14 hari setelah keputusan tersebut dibuat.
VINDRY FLORENTIN