TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah masih mempelajari opsi pengampunan yang dapat diberikan kepada sisa anggota kelompok teroris Santoso. Namun dia tidak menutup kemungkinan untuk memberi abolisi atau amnesti.
"Kami nanti tentu mempelajari. Kita lihat nanti bisa ada abolisi atau amnesty bergantung pada kasus. Kita lihat satu per satu," kata dia, Jumat, 22 Juli 2016.
Sebelumnya, Luhut mengatakan pemerintah ingin menyelesaikan masalah teroris lewat pendekatan kultur dan agama daripada hanya pendekatan represif. Untuk itu, dia menawarkan pengampunan kepada 19 anggota Santoso yang masih berkeliaran di hutan.
Ketika ditanya apakah pendekatan ini efektif dalam menangani teroris, Luhut mengatakan belum bisa memastikan. "Kami belum tahu, kami masih lihat dan mempelajari," kata dia.
Operasi Tinombala masih berlangsung di Poso hingga kini. Pada Senin, 18 Juli 2016, terjadi baku tembak antara Tim Alfa 29 Batalion Infanteri Raider 515 Kostrad dan kelompok Santoso di Sulawesi Tengah. Santoso dan Mukhtar, salah satu anggota kelompok ini, tewas dalam penggerebekan tersebut.
FAUZY DZULFIQAR | BUDI RIZA