INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melepas Kontingen PMR - PMI Provinsi Jawa Barat untuk mengikuti Kegiatan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) PMR Tingkat Nasional VIII/2016 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Jumbara adalah suatu bentuk kegiatan pembinaan sekaligus ajang pertemuan anggota PMR untuk saling berbagi, evaluasi, meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam suasana gembira, bersahabat, dan partisipatif.
Jumbara Nasional VIII yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Tonasa I, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan ini akan berlangsung pada tanggal 25-31 Juli 2016 atau bertepatan dengan libur Anak Sekolah.
Kontingen Provinsi Jawa Barat yang akan diberangkatkan terdiri dari Pimpinan kontingen, dan ofisial sebanyak 31 orang. Total sebanyak 85 orang dengan rincian anggota PMR Mula/SD berjumlah 12 orang, anggota Madya/SMP sebanyak 19 orang, dan anggota PMR Wira/SMA sejumlah 23 orang siap diberangkatkan.
Untuk itu, Gubernur Aher menyambut baik partisipasi kontingen PMR Jawa Barat pada kegiatan tersebut. Dirinya menilai dengan pembinaan yang diberikan pada kegiatan ini, sebagian generasi muda Jawa Barat ini dilatih untuk memiliki kecakapan, kepedulian, dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.
"Kita khawatir hadir generasi cerdas, tapi kemudian softskill-nya kurang. Hardskill kan seorang secara teknis punya kemampuan. Bahaya kalau anak kita punya keterampilan canggih, tapi empati, atau kecerdasan sosialnya lemah. PMR ini salah satunya yang mengasah softskill, melatih keterampilan jiwa. Mengasah semangat membantu sesama. Keterampilan menolong, hakikat dari PMI," ujar Aher saat melepas kontingen di Aula Barat Gedung Sate, Bandung pada Jumat, 22 Juli 2016.
Ada 7 prinsip PMR yang baik diamalkan pada kehidupan, diantaranya; (1) Kemanusian, menolong sesama manusia, (2) Kesamaan, tidak pilih- pilih siapa yang ditolong semua sama, (3) Kenetralan, tidak berpihak pada golongan tertentu dalam melakukan pertolongan, (4) Kemandirian, sigap membantu, menolong sesama dengan kemampuan, atau alat yang ada, (5) Kesukarelaan, dalam menolong, (6) Kesatuan, Solidaritas, keakraban sesama anggota PMR, regional, nasional, hingga internasional, (7) Kesemestaan, jangkauan menolong yang luas, tak terbatas.
Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Jawa Barat, Irjen Pol (Purn) Adang Rohyana mengatakan, Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan, dan pengembangan anggota remaja Palang Merah Indonesia (PMI) yang selanjutnya disebut PMR.
Kegiatan pembinaan yang dilakukan meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terus dikembangkan dengan harapan anggota PMR kedepannya khususnya untuk Jawa Barat dapat berperan sebagai 'peer leadership', atau model remaja sebaya untuk PMR Pemula (usia SD), 'peer support', pendukung remaja sebaya untuk PMR Madya (usia SMP), 'peer education' pendidik untuk PMR Wira (usia SMA).
"Pada Jumbara PMR tingkat Nasional ke VIII kali ini seluruh komponen Sumber Daya Manusia PMI baik pengurus, staf pembina PMR, fasilitator PMR, dan PMR tingkat Mula, Madya, dan Wira dilibatkan secara aktif dalam mata rangkaian kegiatan yang satu sama lain akan saling mengisi dan memberikan gambaran secara komprehensif proses pembinaan PMR sesuai siklus pembinaan PMR," kata Adang. (*)