Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Isu 1965 Mencuat Lagi, Luhut: Jangan Cari Kelemahan Bangsa

Editor

Budi Riza

image-gnews
Yayasan LBH Jakarta menggelar jumpa pers di Kantor LBH Jakarta pada Kamis, 12 Mei 2016 untuk menanggapi maraknya kasus pelarangan atribut berbau PKI yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Menurut YLBHI, fenomena mirip yang terjadi di masa orde baru dimana kebebasan berpikir dan berpendapat dapat menjadi masalah hukum. TEMPO/Lucky Ramadhan
Yayasan LBH Jakarta menggelar jumpa pers di Kantor LBH Jakarta pada Kamis, 12 Mei 2016 untuk menanggapi maraknya kasus pelarangan atribut berbau PKI yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Menurut YLBHI, fenomena mirip yang terjadi di masa orde baru dimana kebebasan berpikir dan berpendapat dapat menjadi masalah hukum. TEMPO/Lucky Ramadhan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau media massa untuk tidak berlebihan memberitakan putusan Pengadilan Rakyat Internasional (International People's Tribunal/IPT) soal peristiwa 1965. Dia mempertanyakan sikap kelompok yang membesarkan hal itu.

"Bangsa kita lagi bagus-bagusnya. Rupiah menguat. Uang yang masuk ke sini (Indonesia) luar biasa. Kalau ada yang kurang-kurang, kita harus bersama bilang tidak, itu tidak benar," kata Luhut di depan kantornya, Kamis, 21 Juli 2016.

Menurut Luhut, upaya mengungkap sisi buruk Indonesia hanya akan berujung pada munculnya sisi negatif pada elemen masyarakat.

"Kalau lihat jeleknya, akhirnya kita jadi pendendam, pembenci. Sekarang kita jangan cari lemahnya (bangsa)," kata dia.

Luhut menepis adanya genosida alias pembunuhan masal oleh satuan komando militer usai peristiwa Gerakan 30 September, seperti yang disebut pada putusan IPT 1965 yang dipublikasikan kemarin. Dia mengaku heran ada wacana putusan tersebut akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Urusannya apa? Itu kan bukan institusi resmi," kata dia.

Luhut mengatakan Pemerintah Indonesia tidak akan mempertimbangkan putusan hasil sidang IPT di Den Haag, Belanda pada November 2015 itu. "Tidak ada di masuk akal saya. Mereka itu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), masa LSM counter part (sejajar) saya, yang benar saja."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Majelis hakim IPT, dalam putusannya menyebut pemerintah Indonesia bersalah dan bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan pada 1965. Sidang IPT itu juga menelurkan sejumlah rekomendasi yaitu pemerintah Indonesia diminta mengusut lebih dalam kasus itu, dan bertanggung-jawab pada para korban.

Kementerian Luar Negeri, melalui juru bicara Arrmanatha Nasir, mengatakan putusan itu tidak mengikat secara hukum.

"IPT 1965 itu tak ada dalam mekanisme hukum nasional maupun internasional, lagi pula komitmen Indonesia soal penegakan hak asasi manusia kan sudah jelas," kata dia di komplek Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Kamis siang.

Menurut Arrmanatha, putusan IPT tersebut tidak dilarang karena merupakan asas kebebasan berekspresi.

YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

9 Maret 2023

Kostrad atau Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, merupakan divis elit di TNI AD. Pasukan ini terdiri atas 2 divisi yang memiliki kemampuan terjun payung, didirikan pada tahun 1961 dengan motto Dharma Putera. Kostrad menggunakan baret hijau sebagai identitas diri, dipimpin oleh perwira tinggi bintang 3. Pasukan ini tergolong sebagai pasukan elit di Indonesia, dengan segudang pengalaman tempur. TEMPO/Hariandi Hafid
Pasukan Tengkorak Kostrad Dipercaya Atasi KKB Papua, Begini Pasukan Elite Ini Beraksi

Kostrad mempercayakan Pasukan Tengkorak untuk menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Berikut profil salah satu pasukan elite TNI itu.


Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

4 Oktober 2022

Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo (tengah), di depan mahasiswa yang tergabung dalam KAMI di halaman kampus UI, Jakarta, 10 Januari 1966. Foto: DOk. Perpusnas RI
Penumpasan G30S: Jejak Sarwo Edhie Wibowo Sang Komandan RPKAD

Sarwo Edhie dan pasukannya bertugas menumpas kelompok G30S dan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu dianggap bertanggung jawab terhadap G30S.


Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

3 Oktober 2022

Suasana sumur maut lubang buaya di Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Tempat tersebut nantinya akan dijadikan lokasi upacara untuk peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Hari ini 57 tahun silam, pasca G30S, personel RPKAD menemukan sebuah sumur tua di Lubang Buaya area Halim tempat 6 jasa jenderal dan 1 kapten.


Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

2 Oktober 2022

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Menapaki Jejak Keterlibatan CIA dalam G30S

David T. Johnson, dalam bukunya mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui tangan-tangan CIA, turut terlibat dalam G30S pada 30 September 1965.


Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

30 September 2022

Sjam Kamaruzaman. store.tempo.co
Daftar Buku yang Membedah Peristiwa G30S

Banyak buku yang diterbitkan dalam beragam versi membahas peristiwa G30S. Di antara buku itu ada Gestapu 65 PKI, Sjam, Bung Karno Nawaksara dan G30S.