TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah gagal mengumpulkan jumlah minimal kartu tanda penduduk (KTP) untuk calon independen dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Yogyakarta, relawan Jogja Independent memutuskan secara resmi tidak mengusung calonnya, Garin Nugroho-Rommy Haryanto. "Kami memang berhenti dari kontestasi pilkada," ujar juru bicara Jogja Independent, Herman Dodi, di sekretariat Joint, Kedai Kebun Forum, Yogyakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Relawan Joint hanya berhasil mengumpulkan sekitar 4.000 KTP. Angka itu masih jauh dari syarat minimal KPU Kota Yogya yang meminta 27 ribu KTP untuk calon independen. Selain itu, relawan Joint hanya bisa mengumpulkan dana lewat gerakan Jogja Urunan senilai Rp 280 juta. Dana ini habis untuk kegiatan yang digelar Garin-Rommy, yang sudah dikebut sejak awal.
Baca Juga:
Padahal, relawan melarang Garin-Rommy menghimpun dukungan finansial dari jaringannya. “Karena berpotensi membawa gerakan ini menjadi transaksional," tutur Herman.
Dengan keputusan itu, relawan Joint tidak membubarkan diri. Herman mengatakan Joint akan terus bergerak memberikan pendidikan dan moral politik kepada masyarakat melalui para relawan. "Dukungan kami sekarang tak hanya kepada Garin-Rommy, tapi meluas kepada calon-calon muda potensial yang maju. Ini fokus kami," ucap Herman.
Menurut Herman, gerakan Joint saat ini berfokus mendorong partai-partai agar mau merangkul kandidat calon wali kota dari kalangan muda potensial, bukan berdasarkan politik transaksional. "Kami mendorong kandidat muda potensial itu agar tak dibuang partai karena kalah dana dan lobi," ujar Dodi.
Sejumlah nama tokoh muda yang diapresiasi Joint ialah kader PAN, Arif Noor Hartanto; pengusaha Ahmad Syauqi Suratno, dan bakal calon independen, Arif Nurcahyo. "Dan kami tetap mengapresiasi moral jika sosok seperti Mas Garin-Rommy bisa ikut masuk penjaringan parpol," katanya.
Garin Nugroho kepada Tempo menuturkan belum menentukan langkah politik apa pun terkait dengan langkah yang akan dirumuskan Joint."Yang jelas, dengan situasi dan masalah yang dihadapi Yogya hari-hari terakhir ini, butuh wali kota berkualitas yang mampu memecahkan masalah lokal, nasional, dan global," ujar Garin.
Garin tidak hadir dalam acara pernyataan resmi relawan Joint itu. Ia sedang di Jakarta untuk menyiapkan kegiatan tur mempromosikan film barunya, Setan Jawa, ke Australia pada pekan ini.
PRIBADI WICAKSONO