TEMPO.CO, Jakarta - Agus Triono, pegawai di Kafe Olivier, mengaku melihat lengan Wayan Mirna Salihin berwarna biru dan kaku saat kejang-kejang. Kala itu, keluar busa dari mulutnya. Ia melihatnya saat Mirna berada di kursi roda dan hendak dibawa ke klinik.
Mirna mengalami kejadian itu setelah meminum es kopi Vietnam yang dipesan teman kuliahnya, Jessica Kumala Wongso, di kafe yang terletak di Mal Grand Indonesia, 6 Januari 2016. Mirna dinyatakan tewas saat tiba di Rumah Sakit Abdi Waluyo.
"Saya cuma lihat kulit lengannya berwarna biru, kaku gitu, karena kulitnya putih," ujar Agus dalam kesaksiannya di persidangan Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 20 Juli 2016.
Majelis hakim bertanya kepada Agus apakah dia masih ingat wajah Mirna atau tidak. Agus mengaku masih ingat. Kemudian, kembaran Mirna, Made Sandi Salihin, diminta maju ke hadapan majelis hakim. Agus melihatnya dan diminta tanggapan soal kemiripan wajah korban dengan Mande Sandi Salihin. "Mirip, tapi Mirna agak gemuk, lebih berisi dan lebih putih," kata Agus diiringi tawa penonton sidang.
Agus ialah runner, petugas yang mengantar makanan dan minuman serta mengambil piring dan gelas kotor di meja tamu. Saat kejadian, Agus mengantar minuman es kopi Vietnam di hadapan Jessica. Dia juga yang menyajikan dan menuangkan air panas ke dalam minuman itu sebelum Mirna dan Hani Juwita Boon datang.
Agus juga menyaksikan Mirna dan Hani datang menghampiri Jessica pada pukul 17.18. Dua menit kemudian, dia sempat melewati meja nomor 54, yang ditempati mereka, dan melihat perubahan warna pada kopi tersebut, kemudian memberitahukannya kepada rekannya, Rosi. Saat keduanya baru beberapa langkah menghampiri meja itu, Mirna mulai bersandar pada sofa dan kejang-kejang.
FRISKI RIANA