TEMPO.CO, Dompu - Aparat Kepolisian Resor Dompu, NusaTenggara Barat, meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan di kawasan yang dinilai rawan setelah gembong teroris Santoso tewas dalam penyergapan oleh Tim Tinombala di Palu, Sulawesi Tengah. Pengamanan juga dilakukan di area-area publik.
Wakil Kepala Polres Dompu Komisaris Etek Riawan mengatakan aparat kepolisian bersama TNI mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi solidaritas terhadap Santoso. "Polres Dompu tetap waspada dengan semua keadaan dan lini," kata Etek, Rabu, 20 Juli 2016.
Etek enggan menjelaskan secara detail pola pengawasan dan pengamanan yang dilakukan. Dia beralasan, tidak berwenang berbicara secara rinci kepada wartawan perihal masalah ini. Kewenangan hanya pada Kepala Polres Dompu, yang kini bertugas di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ia juga beralasan belum menerima perintah dari Kepala Polres, sebagai atasannya, untuk memberikan keterangan kepada wartawan. Bahkan ia mengatakan belum ada perintah pengerahan personel secara khusus.
Kalaupun ada perintah pengerahan personel, baik dari Mabes Polri, Polda Nusa Tenggara Barat, maupun Kapolres, tidak akan dijelaskan secara gamblang dan rinci kepada wartawan. “Bisa diketahui oleh pihak-pihak tertentu melalui pemberitaan.” Ia hanya memastikan meningkatkan kewaspadaan guna menghindari peristiwa yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat.
Dari pantauan Tempo, di sejumlah lokasi, tampak tiga sampai lima orang polisi bersenjata berjaga. Selain mengawasi Markas Polres Dompu, mereka menjaga sejumlah kantor pemerintah. Personel itu diperkuat anggota Brimob yang diperbantukan dari Polda Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, ada delapan terduga teroris yang diburu di Kabupaten Dompu selama 2014-2015. Perburuan oleh Tim Densus 88 itu mengakibatkan delapan orang tewas terkena tembakan. Tiga orang tewas saat ditangkap di belakang Terminal Ginte; dua orang tewas di Desa Manggena’e, Kecamatan Dompu; dua orang tewas di Desa O’o, Kecamatan Dompu; dan satu orang tewas di Desa Matua, Kecamatan Woja.
AKHYAR M. NUR