TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo hari ini melantik Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito di Istana Negara. Setelah dilantik, Penny menyatakan akan melaksanakan tugas dari Presiden Joko Widodo untuk memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan."Saya berkomitmen membangun sistem yang lebih baik," kata Penny di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.
Ia juga akan membenahi manajemen dan tata kelola BPOM. Terkait dengan kasus vaksin palsu, Penny menyatakan BPOM akan tetap meneruskan proses pengusutannya. "Kasus vaksin palsu sudah dalam proses penindakan. Kami berkomitmen meneruskan proses tersebut," ucap Penny.
Penny berujar, tugas yang bakal dia emban nanti tidak ringan. Karena itu, ia berharap ada kerja sama yang lebih erat lagi antara BPOM dan semua pemangku kepentingan.
Menurut dia, ada dua sektor yang dinilai masih lemah di BPOM, yaitu kemandirian dan pengawasan. Agar dua hal itu menguat, BPOM memerlukan dukungan penuh Presiden. "Beri saya waktu untuk melakukannya," tuturnya.
Sebelum menjadi Kepala BPOM, Penny merupakan Pejabat Fungsional Perencana Utama di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sejak 2013. Selama menjalankan tugasnya itu, ia pernah mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya 20 Tahun dari Presiden RI pada 2011 karena telah mengabdi selama 20 tahun.
ADITYA BUDIMAN