INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendeklarasikan "Jabar Tolak Kekerasan Anak" sebagai upaya mensinergikan segenap komponen masyarakat dalam mewujudkan Jawa Barat yang ramah anak serta memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
Berdasarkan data dari Kementerian Sosial tahun 2014, Jawa Barat berada di peringkat kedua setelah DKI Jakarta dalam kekerasan terhadap anak. Tidak hanya kekerasan fisik tapi juga penyalahgunaan, eksploitasi, diskriminasi dan pengabaian atas hak anak.
Baca Juga:
Menyikapi data tersebut, Pemprov Jawa Barat berusaha untuk mengurangi angka kekerasan. Caranya, fokus memberikan perlindungan terhadap anak sekaligus memerangi dan meredam terjadinya kekerasan.
"Hari ini kita mendeklarasikan Jabar Tolak Kekerasan dengan menghadirkan anak-anak sekolah. Jadi kalau kita menghadirkan keramahan, kasih sayang tanpa kekerasan sedikitpun di ruang kelas di sekolah-sekolah, maka kita sama dengan melindungi sekurang-kurangnya 9,2 juta siswa-siswi kita dari kekerasan," kata Aher saat memimpin apel besar di halaman Gedung Sate, Bandung pada Senin, 18 Juli 2016.
Deklarasi Jabar Tolak Kekerasan ini berfokus pada, kesatu, selalu menjaga diri dari segala bentuk kekerasan, kejahatan dan penyimpangan seksual. Kedua, menjauhi segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kekerasan, kejahatan dan penyimpangan seksual. Ketiga, menjauhi tindakan yang menyakiti, merendahkan serta menghilangkan martabat, kehormatan diri dan orang lain.
Baca Juga:
Keempat, mengajak orang lain untuk bersama-sama menolak tindak kekerasan, kejahatan dan penyimpangan seksual. Kelima, mencari pertolongan dan melaporkan segala bentuk kekerasan, kejahatan dan penyimpangan seksual yang menimpa diri, teman dan orang lain. Keenam, bertekad menjadi anak yang berakhlak mulia, membanggakan orang tua dan berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Deklarasi ini dihadiri oleh 3000 orang yang terdiri dari pelajar SMA/K, Kepala dan Pengawas Sekolah, PGRI, Forum OSIS Jabar, Genre, dan Forum Anak Daerah. Video conference antara Netty Heryawan dengan siswa-siswa SMAN 2 Bandung, SMAN 11 Bandung, SMAN 20 Bandung, dan SMAKN 11 Bandung juga dilaksanakan. Kesempatan ini juga digunakan Aher untuk memberikan penghargaan kepada sekolah yang responsif terhadap proram Jabar Tolak Kekerasan.
"Kita juga terus dorong agar seluruh daerah di Jabar menjadi daerah yang ramah anak melalui program seperti pembentukan dan pengembangan kapasitas forum anak di beberapa Kabupaten/ Kota, advokasi pengembangan kota layak anak dan penguatan kelembagaan penanganan kasus anak yang berhadapan dengan hukum," kata Aher. (*)