TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengklaim tingkat keakuratan identifikasi jenazah pria yang diduga mirip Santoso sudah mencapai 95 persen. "Sebanyak 5 persen sisanya akan dibuktikan secara DNA," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.
Tito mengatakan angka 95 persen itu didapat setelah kerabat Santoso ikut dilibatkan dalam pemeriksaan identitas jenazah. Menurut mereka, kata Tito, secara perawakan dan tanda-tanda di tubuh, seperti tahi lalat di dahi, jenazah itu Santoso.
Menurut Tito, DNA sebenarnya tidak diperlukan dalam identifikasi jenazah Santoso. Namun, karena ada kemungkinan jenazah itu orang yang operasi plastik, tes DNA tetap diperlukan. Adapun tes DNA akan dilakukan sore ini.
"Tes DNA biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi mayat yang rusak, membusuk, hancur. Nah, yang ini kan dalam keadaan utuh," ucapnya.
Ditanya perihal identitas jenazah lainnya, Tito meralat pernyataan sebelumnya. Menurut dia, jenazah tersebut diduga kuat sebagai Mukhtar, anak buah Santoso yang berasal dari Palu. Sebelumnya, ia menyatakan jenazah lainnya 70 persen merupakan Basri.
"Basri sekarang masih menjadi ancaman. Ia kabur bersama dua perempuan dalam peristiwa baku tembak kemarin," ujar Tito. Sebelumnya, dinyatakan dalam baku tembak itu, dua pria tewas, sementara satu pria dan dua perempuan kabur.
ISTMAN MP