TEMPO.CO, Bandung - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan warga Prancis bernama Romain Pierre menerobos markas Komando Distrik Militer 0614 Cirebon demi bisa bermain game Pokemon GO.
Menurut dia, Romain nekat melompati portal demi memburu karakter Pokemon di area markas militer tersebut. Peristiwa itu, kata dia, terjadi pada Ahad malam, 17 Juli 2016, sekitar pukul 23.00. Atas tindakannya itu, pria berusia 27 tahun tersebut harus berurusan dengan polisi.
Baca Juga:
"WNA tersebut menggunakan celana berwarna hitam, sepatu sport berwarna merah, dan kaus merah muda saat masuk area Kodim. Setelah dipanggil, orang asing tersebut lari ke arah depan pos penjagaan, kemudian melompati portal pintu masuk Kodim," ujar Yusri melalui pesan pendek, Selasa, 19 Juli 2016.
Yusri menuturkan Romain datang ke Cirebon untuk keperluan bisnis. Dia dan perusahaannya, Sanafi, sedang melakukan survei di wilayah Cirebon. Saat ditangkap, Romain mengaku sedang joging malam sambil bermain Pokemon GO. "Warga asing tersebut sedang nginap di Hotel Aston, jalan bypass Kabupaten Cirebon, bersama teman-temannya dalam keperluan meeting bisnis perusahaan Sanafi untuk survei lokasi," ujarnya.
Yusri mengimbuhkan Romain dibebaskan setelah sempat diperiksa anggota Kodim dan polisi. Sekitar pukul 02.00 WIB, dia melanjutkan, ketua rombongan di Aston Hotel datang untuk menjemput yang bersangkutan dengan membawa dokumen WNA tersebut. "Setelah didata, akhirnya WNA itu dibawa kembali ke Hotel Aston," ucapnya.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer III Siliwangi Kolonel Arh Muhammad Desy Arianto berharap kejadian tersebut tidak sampai terulang di markas satuan TNI di wilayah Jawa Barat dan Banten. "Seluruh instansi militer dan markas TNI di wilayah Jawa Barat-Banten dilarang dimasuki orang-orang yang tidak berkepentingan dengan tujuan game Pokemon atau game apa pun," katanya.
Menurut dia, anggota TNI harus waspada terhadap para pengguna game Pokemon GO karena bisa jadi permainan tersebut dimanfaatkan segelintir orang yang ingin membongkar rahasia kekuatan bangsa Indonesia. "Kami harus waspada, bisa jadi permainan ini dijadikan salah satu alasan bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengetahui rahasia kekuatan bangsa ini," ucapnya.
IQBAL T LAZUARDI S