TEMPO.CO, Semarang - Aparat Kepolisian di Jawa Tengah masih menyelidiki penyebab kecelakaan lalu lintas antara Bus Kramat Djati bernomor polisi B-7975-TGB yang menghantam truk bermuatan bahan kimia amoniak di Jalan Lingkar Alas Roban, Gringsing, Kabupaten Batang, Sabtu malam, 16 Juli 2016, sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Pungky Bhuana Santoso mengatakan penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti. Polisi masih memeriksa sopir saksi. “Karena sopir bus masih dirawat. Sopir truk juga belum bisa diperiksa karena luka berat,” kata Pungky, Ahad, 17 Juli 2016.
Pungky yakin akan segera mengetahui penyebab kecelakaan. Apalagi polisi mengantongi saksi mahkota, yakni kernet truk, yang tak lain adalah anak dari sopir truk tersebut. “Nanti kami dalami keterangannya," ucapnya.
Kecelakaan bermula saat Bus Kramat Djati jurusan Jakarta-Purwodadi melewati jalur lingkar Alas Roban, Batang, Sabtu malam. Bus membawa 56 penumpang. Kapolres Batang Ajun Komisaris Besar Joko Setiyono menuturkan kecelakaan diduga terjadi akibat truk tangki bernomor polisi W-9233-UN, yang melaju dari arah yang sama, hendak berputar arah. “Namun, dari arah yang sama, bus melaju kencang. Sopirnya kaget melihat truk sudah melintang di jalan,” kata Joko.
Sopir bus, kata Joko, mencoba menghindar dengan membanting kemudi. Namun tetap saja menabrak bagian kabin truk. Bus pun terguling. Purnomo, salah satu penumpang, membenarkan sopir bus kaget saat ada truk tangki bermuatan bahan kimia hendak berbalik arah.
Peristiwa kecelakaan terjadi saat hujan deras. Enam orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini dan puluhan lain luka-luka. Rata-rata korban tewas maupun luka berasal dari Kabupaten Grobogan. Para korban dievakuasi ke beberapa tempat, yakni Rumah Sakit Islam Weleri Kendal, Puskesmas Rowosari Kendal, dan Rumah Sakit Baitul Hikmah Gemuh Kendal.
Korban tewas adalah Ali Mustofa warga Kayen Pati, Kasim (Kertobarat Purwodadi), Eni Novitasari (Sumurgede Godong Grobogan), Parmin (Kedoyo Kebonjeruk Jakarta), Wati Riyanti (Karangwuni Godong Grobogan), dan Siamri (Sumberjosari Grobogan). Korban umumnya merupakan pemudik yang hendak balik ke Jakarta.
ROFIUDDIN