TEMPO.CO, Bekasi - Klinik Tridaya Medica akan menjelaskan ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian perihal temuan vaksin palsu di klinik yang berlokasi di Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Temuan vaksin palsu itu merupakan vaksin contoh tripasel yang dibawa seorang bidan bernama Painah. Vaksin itu untuk DPT nonpanas," kata Dewes Pakpahan, pemilik Klinik Tridaya Medica, Minggu, 17 Juli 2016.
Kementerian Kesehatan melaporkan ke Bareskrim ihwal temuan vaksin palsu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Klinik Tridaya Medica pada Juni lalu.
Dewes menjelaskan pihaknya berencana membawa vaksin palsu milik Painah ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Rencana itu belum terlaksana dan kliniknya sudah didatangi petugas Badan POM.
Walhasil, satu botol vaksin tersebut disita oleh petugas sebagai barang bukti. "Saya siap diperiksa, nanti akan saya jelaskan semuanya," ujarnya.
Alasan bidan Painah membawa vaksin palsu karena Dewes menjadi penanggung jawab vaksinasi di Desa Tridaya Sakti. Namun, ketika itu, dia tak bisa membuktikan apakah vaksin itu palsu atau tidak, sehingga akan dibawa ke Dinas Kesehatan. "Soal vaksin itu didapat dari mana saya tidak tahu," ujarnya.
Dewes menjamin vaksin yang digunakan di kliniknya merupakan asli. Ia membantah telah menggunakan vaksin palsu atau menjualnya. Ia menyebut, kebutuhan vaksin dipasok dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. "Vaksin di tempat saya cuma Rp 50 ribu, standarnya vaksin dari pemerintah," kata bidan yang juga bertugas di Puskesmas Tridaya Sakti ini.
Berdasarkan pengamatan Tempo, Klinik Tridaya Medica hingga saat ini tetap beroperasi selama 24 jam. Sejumlah pegawai klinik tersebut tetap melayani pasien. Klinik melayani pemeriksaan ibu hamil/ANG, persalinan 24 jam, KB, imunisasi, pengobatan umum, khitanan, dan baby message.
ADI WARSONO