TEMPO.CO, BANDUNG - Bocah obesitas 10 tahun, AP, yang berbobot 180 kilogram lebih, pulang dari Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikiin (RSHS) Bandung, Sabtu, 16 Juli 2016. Kepulangannya lebih cepat daripada rencana perawatan 20 hari. "AP minta pulang karena mau sekolah Senin," kata Ade Somantri, ayah AP, Sabtu, 16 Juli 2016.
Menurut Ade, anak bungsu dari dua bersaudara itu pada kelas I dan II sekolah dasar pergi-pulang sekolah dengan tubuh yang telah gemuk. Namun, ketika kelas III, ia terkendala bobot tubuhnya untuk bersekolah. "Selama setahun itu sekolahnya di rumah, ada guru yang datang," ujar Ade.
AP kini naik ke kelas IV SD. Menurut Ade, anaknya masih antusias belajar walau geraknya, seperti berjalan, sangat terbatas jaraknya. Di rumah, AP juga senang bermain bersama teman-teman sebaya.
Sabtu pagi, keluarga berkemas dan menyiapkan kepulangan AP ke rumah di Kampung Pasir Pining, Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang. Humas RSHS Bandung, Nurul Wulandhani, mengatakan pasien pulang pukul 09.15 WIB. "AP memaksa pulang sejak malam dan tidak bisa dibujuk tim dokter dan orang tuanya," kata dia.
AP dibawa ke RSHS Bandung, Senin, 11 Juli 2016, untuk diperiksa sekaligus menjalani diet khusus guna menurunkan bobotnya yang mencapai 190 kilogram. Selama lima hari perawatan, menurut anggota tim dokter Novina Andriana, berat AP berkurang sekitar 500 gram per hari.
ANWAR SISWADI