TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang, mengatakan timnya telah mendapatkan data pasien yang menjadi korban. Para pasien itu mulai hari ini dihubungi oleh Satgas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Rencananya mulai Senin besok anak maupun balita yang menjadi korban vaksin palsu akan mulai menjalani tes kesehatan. Tindakan ini baru menyasar 197 anak korban vaksin palsu di Klinik Bidan Elly Novita di Ciracas, Jakarta Timur.
"Mereka sudah mendapat jadwal dan akan berlangsung terus," kata Linda di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Sabtu, 16 Juli 2016.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan ini pun meminta masyarakat lainnya tetap tenang karena timnya masih terus mendata dan memverifikasi. "Tidak akan putus, sampai semua dinyatakan bersih," ucapnya.
Rencananya pemeriksaan kesehatan bagi 197 anak tersebut akan dilakukan di puskesmas kelurahan setempat. Para pasien pun akan diberikan vaksin wajib produksi Biofarma. Selain di Ciracas, hingga saat ini Satgas sedang mendata pasien lainnya dari Rumah Sakit Harapan Bunda.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo mengatakan orang tua yang anaknya akan divaksinasi ulang tidak perlu khawatir. "Kami akan berikan yang terbaik. Vaksinnya, tempatnya, juga yang memberikan," tuturnya.
AHMAD FAIZ