TEMPO.CO, Semarang - Rektor Universitas Diponegoro Semarang Yos Johan Utama mengizinkan salah satu pengajar di kampusnya, Hasyim Asy’ari, menjadi Komisioner Komisi Pemilihan Umum. Selama ini, Hasyim terikat menjadi dosen berstatus pegawai negeri sipil di bagian Hukum Tata Negara (HTN), Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Ia berpeluang menjadi anggota KPU menyusul meninggalnya salah satu komisioner Husni Kamil Manik.
“Sebagai rektor, jika ada staf Undip dipercaya menjadi anggota KPU maka kami mengizinkan dan mendukung penuh,” kata Yos Johan Utama kepada Tempo di Semarang, Jum’at 15 Juli 2016.
Yos Johan menjelaskan, jika ada dosen menjadi anggota KPU atau aktif di lembaga lain maka itu bagian dari wujud pengabdian kampus kepada masyarakat. Yos Johan mengaku sudah bertemu dengan Hasyim Asy’ari setelah beredar kabar stafnya itu menjadi calon kuat di KPU. Yos Johan sudah menyampaikan dukungan dan izin itu ke Hasyim.
Ihwal status Hasyim di Undip setelah nanti menjadi anggota KPU, Yos Johan belum bisa memastikan. Sebab, selama ini aturannya berbeda-beda. Bisa saja status Hasyim di Undip adalah cuti di luar tanggungan negara atau berstatus sedang mendapatkan penugasan. Jika Hasyim menjadi anggota KPU maka dia akan lebih banyak berkantor di KPU di Jakarta.
Hasyim berpeluang menjadi anggota KPU menyusul meninggalnya Husni Kamil Manik. Jika merujuk pada aturan maka calon pegganti Husni adalah Hasyim Asy’ari. Sebab, Hasyim adalah peraih rangking ke delapan dalam fit and proper test calon KPU periode 2012-2017.
Hasyim sendiri masih enggan berkomentar soal penunjukan dirinya menjadi anggota KPU pengganti Husni Kamil. “Saya belum bisa komentar karena belum mendapatkan pemberitahuan resmi,” katanya.
Ketua Komisi II yang membidangi masalah pemerintahan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rambe Kamarul Zaman, menilai Hasyim Asyari memiliki kans besar untuk mengisi kekosongan anggota KPU.
Selama ini, Hasyim adalah dosen pada Bagian Hukum Tata Negara (HTN), Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang sejak 1998. Bagi Hasyim, dunia kepemiluan sangatlah tidak asing lagi. Ia pernah menjadi anggota KPUD Jawa Tengah periode 2003-2008. Ia juga sering menjadi pembicara dalam seminar/diskusi yang bertema kepemiluan. Bahkan beberapa kali menjadi saksi ahli dalam sengketa kepemiluan.
ROFIUDDIN