TEMPO.CO, Bekasi - Direktur Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Dominggus M Efruan mengatakan akan bertanggung jawab atas penggunaan vaksin palsu. "Kami akan bertanggung jawab dengan melakukan vaksinasi ulang sesuai dengan petunjuk dan secara gratis," kata Dominggus pada konferensi pers di Karya Medika II Tambun, 15 Juli 2016.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengumumkan RS Karya Medika sebagai salah satu dari 14 rumah sakit yang diduga memberikan vaksin palsu kepada masyarakat. Selain 14 rumah sakit itu, ada pula delapan bidan yang diduga menggunakan vaksin dari distributor tidak resmi itu.
Rumah Sakit Karya Medika mendirikan posko vaksin palsu di lantai satu agar masyarakat bisa mendaftarkan anak-anaknya untuk divaksin ulang. Posko itu berada di ruang marketing yang lokasinya dekat dengan pintu masuk utama.
Dominggus mengatakan Karya Medika Group memiliki tiga rumah sakit yang berada di Cibitung, Tambun, dan Bantar Gebang. Dari tiga rumah sakit itu, hanya cabang RS Karya Medika Tambun yang membeli vaksin dari CV Azka Medical, perusahaan distributor yang diduga menyalurkan vaksin palsu.
Menurut Dominggus, kebutuhan vaksin anak di RS Karya Medika Group cukup tinggi karena pada awalnya RS Karya Medika merupakan RS Ibu dan Anak. Berawal dari 2011, keterbatasan stok vaksin dari distributor utama, RS Karya Medika terdorong untuk mendapatkannya dari beberapa distributor lain. "Salah satunya dari dari CV Azka Medical."
MITRA TARIGAN