TEMPO.CO, Probolinggo - Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Fariana Prabandari mengatakan aktivitas Gunung Bromo dalam sebulan terakhir meningkat fluktuatif.
"Kadang aktif, kadang tidak. Radius aman 1 kilometer dari kawah," ujarnya kepada Tempo, Jumat pagi, 15 Juli 2016.
Soal banyaknya pengunjung yang bandel dan nekat menerabas batas radius aman, bahkan hingga naik ke Puncak Bromo, menurut Fariana, otoritas taman nasional sudah melakukan berbagai tindakan antisipasi. "Kami menjadikan rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sebagai dasar utama boleh tidaknya pengunjung masuk laut pasir Gunung Bromo," tutur Fariana.
Dengan rekomendasi PVMBG itu, petugas melarang dan mengimbau pengunjung tidak naik ke puncak Bromo. "Imbauan tersebut ditulis di setiap pintu masuk, baik berupa tulisan, banner, maupun stempel di tiket masuk," ucapnya.
Pengelola juga telah menempatkan petugas di bawah tangga. "Terhadap pengunjung yang nekat naik karena memanfaatkan kelengahan dan keterbatasan jumlah petugas, kami tetap melarang," katanya. Perkara tidak diindahkan, kata dia, adalah risiko yang ditanggung pengunjung.
Menurut informasi aktivitas vulkanis Bromo yang diperoleh Tempo, Jumat pagi ini secara visual, cuaca cerah hingga mendung dan angin tenang dengan suhu 9-20 derajat Celcius. Gunung Bromo tampak jelas. Namun kadang berkabut. Hujan gerimis hingga sedang terjadi dengan curah hujan 3,1 milimeter.
Asap kawah teramati putih, kelabu, cokelat, hitam berukuran sedang hingga tebal, dengan tekanan sedang hingga kuat. Ketinggian asap tercatat 300-1.000 meter dari puncak kawah ke arah barat laut-selatan. Suara dentuman terdengar lemah. Secara kegempaan, tremor amplitudo maksimum tercatat 1-5 milimeter dan dominan 1 milimeter.
Tercatat tiga kali embusan amplitudo maksimum 16-20 milimeter dan lama gempa 13-20 detik. Terdeteksi pula empat kali letusan dengan amplitudo maksimum 29-32 milimeter dan lama gempa 20-32detik.
Status aktivitas Bromo tetap di level waspada. Dalam status waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung maupun wisatawan dan pendaki dilarang masuk kawasan dengan radius 1 kilometer dari kawah aktif Bromo.
Dalam beberapa hari terakhir, Bromo kembali menyemburkan abu. Semburan tersebut mengarah ke Malang, Jawa Timur, dan sempat menyebabkan Bandar Udara Abdulrachman Saleh ditutup.
DAVID PRIYASIDHARTA