TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Filipina terus berupaya membebaskan tujuh warga negara Indonesia yang disandera kelompok militan. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan hampir 10 ribu pasukan dikerahkan untuk membebaskan sandera. Beberapa hari lalu, ia mendapat informasi, 40 pemberontak mati dan 37 lainnya luka-luka.
"Operasi akan diteruskan," kata Menteri Ryamizard di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016. Kendati operasi terus berjalan, ia mengklaim sandera berada dalam kondisi yang bagus. Informasi terakhir, yaitu 2 hari lalu, tujuh sandera dalam keadaan baik.
Pemerintah Indonesia, Filipina, dan Malaysia akan membicarakan skema pengamanan. Menhan menuturkan koordinasi pembagian wilayah pengamanan akan menjadi topik pembicaraan. Koordinasi di wilayah laut sudah dibicarakan. "Untuk pengejaran di darat, minggu depan kami akan bahas," ucap Ryamizard.
Ryamizard menambahkan, sebelum menyetujui pembagian pengamanan wilayah, masing-masing pasukan militer akan berlatih. Latihan diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dia berharap, ke depan, upaya pembajakan tidak terjadi lagi bila patroli bersama berjalan. "Setiap hari kami berkoordinasi."
Hingga kini, tujuh WNI masih disandera kelompok militan di wilayah Filipina. Belum tuntas upaya pembebasan, tiga warga Indonesia lainnya mengalami nasib serupa. Tiga sandera terakhir ditangkap saat berada di wilayah perairan Malaysia. Pemerintah Indonesia sudah menentukan sikap tidak akan memenuhi keinginan penyandera yang meminta uang tebusan.
ADITYA BUDIMAN
Simak:
Disebut Cengeng oleh Rizal Ramli, Ahok: Diem Juga Salah
Jessica Kirim Link Berita Kopi Es Beracun, Jaksa: Fakta Baru
Kecam Timnas Inggris, Patrick Vieira: Kok Masih Sempat Main Golf?
Bupati Dedi Diancam Dibunuh Bila Datang ke Daerah Ini