TEMPO.CO, Mojokerto - Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya tak memberi perlakuan khusus pada putra bungsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang melaksanakan Community Outreach Program (COP) di Kabupaten Mojokerto selama 21 hari sejak 14 Juli-4 Agustus 2016.
Kegiatan COP itu mirip Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan UK Petra Surabaya setiap tahun. Kegiatan itu bekerja sama dengan sejumlah universitas dalam dan luar negeri termasuk SIM University-Singapore, tempat kuliah Kaesang.
Sebelum ke lokasi, rombongan mahasiswa yang dipimpin Rektor UK Petra Rolly Intan, bertemu dengan Bupati Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto, Kamis, 14 Juli 2016.
“COP digelar sejak tahun 1996. Sebelumnya digelar di Kabupaten Magetan selama sepuluh tahun dan Kediri delapan tahun. Sejak tahun 2014 pindah ke Mojokerto,” kata Rolly dalam pertemuan tersebut.
Dalam memilih lokasi, menurut dia, UK Petra telah menerjunkan tim survei. COP yang diikuti anak bungsu dari orang nomor satu di Indonesia itu dilakukan di enam lokasi di lima desa di dua kecamatan yakni Desa Gumeng, Desa Dilem, dan Desa Jatidukuh di Kecamatan Gondang, serta Desa Jembul dan Desa Rejosari di Kecamatan Jatirejo.
Rolly mengatakan dalam COP, mahasiswa akan mengikuti kegiatan fisik dan non fisik mulai dari pembangunan dan rehab fasilitas pendidikan sampai kegiatan mengajar. Ia menegaskan tak ada perlakuan khusus untuk Kaesang. “Tidak ada perlakuan khusus, di lapangan sama seperti yang lain. Tidur sama dengan semua mahasiswa yang lain, perlakuannya sama,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Kaesang mengenakan kaos kegiatan COP yang sama dengan peserta COP lainnya. Ia duduk di deretan paling depan. Kaesang enggan diwawancarai dan menggelengkan kepala saat ditanya wartawan. Sesekali ia menundukkan kepala saat wartawan mengambil gambarnya. Sejumlah anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dan kepolisian setempat membatasi wartawan yang mengambil gambar Kaesang.
Kegiatan COP tahun ini diikuti 201 mahasiswa yang meliputi 141 mahasiswa asing dan 60 mahasiswa Indonesia. Sebanyak 60 mahasiswa Indonesia itu tercatat 51 mahasiswa UK Petra Surabaya dan sembilan mahasiswa Universitas Katolik (UK) Widya Mandira, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan 141 mahasiswa asing terdiri dari 33 mahasiswa Dong Seo University-Korea Selatan, sembilan mahasiswa International Christian University-Jepang, 13 mahasiswa Hong Kong Babtist University-Hong Kong, enam mahasiswa Hong Kong Institute of Education-Hong Kong, empat mahasiswa Hong Kong University of Science and Technology-Hong Kong, 25 mahasiswa University of The Netherlands-The Netherlands, empat mahasiswa Fu Jen University-Taiwan, dua mahasiswa Lignan University-Hong Kong, dua mahasiswa Chinese University of Hong Kong-Hong Kong, sembilan mahasiswa Guangxi Normal University-China, 20 mahasiswa Guangxi University of Science and Technology-China, delapan mahasiswa Coventry University of London-United Kingdom, dan tujuh mahasiswa SIM University-Singapore.
ISHOMUDDIN