TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau persiapan Kampung Budaya Ketandan, Kecamatan Genteng, Surabaya, Kamis, 14 Juli 2016. Risma datang bersama beberapa dinas terkait dan perwakilan dari United Cities and Local Governments (UCLG). Kampung ini akan menjadi salah satu kampung yang akan dikunjungi peserta Preparatory Committee (Prepcom) III for Habitat III pada 25-27 Juli 2016.
Risma mengatakan dalam acara internasional ini banyak pihak turut berpartisipasi. Salah satunya adalah UCLG yang membantu membangun beberapa kampung, termasuk kampung budaya Ketandan. “Mereka mengarahkan ruang publik, membantu perbaikan taman,” kata Risma setelah mengecek kampung itu.
Menurut Wali Kota, meningkatkan pelayanan ruang publik, terutama di perkampungan sangat penting bagi kota yang modern. Harapannya, dengan pembangunan itu kampung-kampung tidak hanya menjadi kampung wisata, tapi juga harus menjadi kampung yang sehat. “Nanti di kampung ini ada joglonya dan akan diluncurkan pada 27 Juli 2016 itu.”
Peluncuran itu juga akan dihadiri para perwakilan negara-negara peserta. Oleh karena itu, Risma berharap agar warga kota selalu menjaga kampung itu sejak dibangun hingga selesai nanti. “Warga juga harus menjaga kelestarian di kampung ini dan seterusnya.”
Ketua Karang Taruna Ketandan RW 4 Abdul Ghaffar mengatakan kampungnya itu memang sengaja mengembangkan semua kebudayaan yang tersisa di daerah itu. Bahkan, para warga juga menonjolkan berbagai bentuk bangunan peninggalan, seperti rumah jengki, rumah wayang, Ketandan Punden, dan makam Cina. "Ini kampung budaya. Jadi, semua kebudayaannya ditonjolkan semuanya,” ujarnya.
Ghaffar menambahkan, saat acara Prepcom III pihaknya juga telah menyediakan pertunjukan ludruk, pertunjukan wayang, dan Tari Remo. Sehingga, para peserta tidak hanya menonton bangunan cagar budaya saja, tapi juga ditunjukkan kebudayaannya. “Ya hitung-hitung biar tidak bosen.”
MOHAMMAD SYARRAFAH