TEMPO.CO, Jakarta - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, mengikuti Community Outreach Program (COP) atau kuliah kerja nyata di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mulai hari ini sampai 4 Agustus 2016. Program kerja sosial mahasiswa internasional itu diadakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra Surabaya setiap tahun.
Selama tiga minggu, Kaesang bakal ditempatkan di Dusun Gumeng, Desa Gumeng, Kecamatan Gondang. Di sana, peserta program COP mengerjakan proyek perbaikan distribusi air alias pipanisasi. "Ya, Mas Kaesang akan ikut masang-masang pipa," kata Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UK Petra Herri Christian Palit kepada Tempo, Kamis, 14 Juli 2016.
Dalam proyek itu dibutuhkan ratusan meter saluran pipa untuk mengalirkan air dari bak kampung ke titik-titik tertentu. Selanjutnya, warga menariknya ke rumah-rumah masing-masing. "Airnya sebenarnya melimpah, tapi pendistribusiannya tidak sampai ke rumah-rumah karena biayanya tinggi. Ini yang kami bantu," tutur Herri.
Kaesang dan para mahasiswa, kata dia, bakal mengerjakan pipanisasi di lapangan bersama warga Desa Gumeng. Namun, untuk desain distribusi, pemilihan ukuran pipa, dan kemiringan saluran, mereka dibantu dosen-dosen teknik UK Petra.
Selain membantu pengerjaan proyek fisik, Kaesang akan turut andil di kegiatan fisik non-fisik, seperti mengajar siswa sekolah dasar serta melakukan sosialisasi kebersihan lingkungan dan kesehatan. Terutama mengedukasi agar anak-anak terbiasa ke toilet. "Karena mayoritas warga di sana masih buang air besar di sungai.”
COP UK Petra ke-20 kali ini berlangsung mulai 14 Juli sampai 4 Agustus 2016 di lima desa Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 201 mahasiswa dari sembilan negara dari Asia dan Eropa turut andil. Mereka dibagi menjadi enam kelompok yang ditempatkan di enam lokasi berbeda di lima desa, yaitu Desa Jembul, Dusun Lebaksari dan Dusun Siman di Desa Rejosari, Dusun Gumeng di Desa Gumeng, Desa Dilem, dan Desa Jatidukuh.
Kampus Kaesang, Singapore Institute of Management University (Unisim), baru bergabung tahun ini. Setelah itu, Unisim membuka pendaftaran bagi para mahasiswanya secara online. “Kami juga enggak sengaja menemukan kok ada warga Indonesia ikut. Ternyata Mas Kaesang ini," ucap Herri.
Meski anak Presiden, UK Petra menyatakan tak akan memberikan perlakuan dan penjagaan khusus. Namun pihaknya membatasi wartawan yang ingin meliput. Saat acara pembukaan pun, Kaesang enggan meladeni wawancara dengan awak media. "Supaya Mas Kaesang privasinya tidak terganggu, wartawan kami beri kesempatan pada 25 Juli nanti untuk wawancara," kata anggota staf humas Ajeng Dyah Puspitasari.
ARTIKA RACHMI FARMITA