TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf menilai Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek tidak bakal menjadi salah satu menteri yang bakal terkena reshuffle di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
Dede mengatakan Menteri Kesehatan masih dalam kinerja yang rasional. Dia mengatakan Menteri Nila belum menunjukkan hal-hal yang mengecewakan publik. “Jadi saya rasa Menteri Kesehatan kelihatannya masih aman,” katanya kepada Tempo di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2016.
Nila kini disibukkan dengan persoalan vaksin palsu yang menyeret sedikitnya 14 rumah sakit swasta, yang disinyalir mendistribusikan vaksin palsu. DPR pun menilai satuan tugas yang dibentuk untuk penanggulangan vaksin palsu yang terdiri atas Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Bareskrim berjalan lambat.
Meski begitu, Dede menuturkan bahwa persoalan vaksin tidak sampai menyeret Nila dalam deretan menteri yang berpotensi diganti.
Isu reshuffle kabinet memang mencuat beberapa hari terakhir. Dede Yusuf mengatakan reshuffle terjadi atas tiga alasan. Dia menyebutkan masuknya partai baru sebagai pendukung pemerintah tentu akan menggeser posisi dalam Kabinet Kerja. Persoalan kinerja pun dinilai bisa mempengaruhi pergantian anggota Kabinet Kerja. Selain itu, kata Dede, faktor alamiah seperti usia juga bisa mempengaruhi reshuffle.
Dede menilai pergantian kabinet adalah hal yang wajar. “Buat saya itu enggak masalah, enggak terlalu penting-penting amat,” kata Dede.
Pihak Istana Kepresidenan hingga kini masih enggan berkomentar soal isu reshuffle yang terus beredar dalam beberapa hari terakhir. Mereka bahkan menyarankan wartawan menanyakannya langsung kepada Presiden Joko Widodo.
"Tanya saja Pak Presiden (Joko Widodo), hanya beliau yang tahu," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kompleks Istana Kepresidenan hari ini.
DANANG FIRMANTO