INFO PON - Bandung menjadi lokasi digelarnya sepak bola Cerebral Palsy (CP), tepatnya di Stadion Siliwangi. Sebelumnya, Panitia Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 merencanakan pertandingan digelar di Stadion Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Perpindahan venue dilakukan atas usulan dari koordinator pelaksana pertandingan dan technical delegate,” kata Ketua Bidang Pertandingan Peparnas XV/2016, Riadi, awal Juli lalu, di Bandung.
Selain masalah aksesibilitas, ketersediaan lampu penerangan di Stadion UPI belum memadai. Tempat pertandingan yang diputuskan dipindah ini merupakan keputusan yang tepat. Sebab, Stadion Siliwangi akan menjadi tempat upacara pembukaan dan penutupan Peparnas XV/2016. Karena itu, ketersediaan aksesibilitas untuk penyandang disabilitas, terutama pengguna kursi roda, akan lebih representatif.
Koordinator Pelaksana Pertandingan Sepak Bola CP, Aip Saputra, mengatakan pindahnya lokasi ini memudahkan mereka melakukan persiapan dan menggelar pertandingan. "Kalau di Stadion Siliwangi persiapannya lebih matang, aksesnya gampang, fasilitas lengkap, dan rumput lapangan juga cukup bagus,” kata Aip.
Dalam Peparnas kali ini, untuk pertama kalinya Indonesia mempertandingkan cabang olahraga sepak bola CP 5 side. Ini merupakan penyesuaian dari sepak bola CP 7 side dan sepak bola tuna netra. Pemainnya adalah penyandang disabilitas kategori CP, seperti pada sepak bola CP 7 side. Namun, pada sepak bola CP 5 side, penjaga gawang boleh penyandang tuna daksa. Jumlah pemainnya mengacu pada sepak bola tuna netra, yakni lima orang dalam satu tim.
Baca Juga:
Secara umum, peraturan pertandingan berpedoman pada Cerebral Palsy International Sports and Recreation Association (CPISRA), berdasarkan FIFA Laws of The Game. “Hal yang dimodifikasi antara lain ukuran lapangan, lama pertandingan, dan klasifikasi,” kata Aip.
Lapangan pertandingan sepak bola CP 5 side panjangnya 55-60 meter, sedangkan lebarnya 35-40 meter. Ukuran gawang juga lebih kecil, yakni lebarnya 4 meter dan tinggi tiangnya 2 meter. Titik putih untuk tendangan penalti berjarak 8 meter dengan mulut gawang.
Lama pertandingannya 2 x 25 menit dengan jeda 15 menit. Saat final, jika kedudukan sama-sama kuat, kedua tim akan bermain dalam perpanjangan waktu 2 x 7,5 menit tanpa istirahat. Jika masih draw, pemenang ditentukan lewat adu tendangan penalti. (*)