TEMPO.CO, Jakarta - Tepuk tangan membahana terdengar di penjuru Istana Negara hari ini, Rabu 13 Juli 2016, ketika Jenderal Tito Karnavian berpelukan dengan seniornya, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Adegan ini terjadi seusai Tito dilantik menjadi Kapolri.
"Ayo Pak, salaman Pak," ujar wartawan berteriak kepada Budi Gunawan saat Tito menerima jabat tangan dari para menteri dan pejabat negara lain yang hadir dalam acara pelantikan itu.
SIMAK: Tito Resmi Dilantik Jadi Kapolri, Budi Gunawan Fokus 2 Hal
Budi Gunawan terlihat menuruti kemauan awak media. Wakil Kepala Polri itu langsung menjabat tangan Tito dan berlanjut dengan pelukan erat.
Ketika pelukan itu terjadi, pejabat-pejabat Polri yang antre menyalami Tito langsung bertepuk tangan. Suara tepuk tangan terdengar cukup ramai dan membuat Tito serta Budi Gunawan kembali berjabat tangan dan mengabadikannya di depan kamera awak media.
Budi Gunawan, sebagaimana diketahui, telah dua kali berupaya menjadi Kapolri. Upaya pertamanya gagal karena tersandung perkara korupsi saat masih menjadi kepala biro pengembangan karier di Mabes Polri. Kejadian ini memicu serangkaian peristiwa, mulai kriminalisasi pimpinan KPK hingga diperbolehkannya status tersangka digugat ke sidang praperadilan.
SIMAK: Memo Badrodin Haiti di Pelantikan Tito Karnavian
Kesempatan kedua Budi Gunawan menjadi Kapolri kembali terlewati karena Presiden Joko Widodo lebih memilih Tito, yang lebih muda dan berprestasi.
Sebelum pergi meninggalkan Tito, Budi Gunawan mendoakan rekannya itu sukses menjalankan tugas sebagai Kapolri. Dia mengatakan tugas Tito akan berat. "Ada dua hal tugasnya, menjaga soliditas dan reformasi Polri. Dalam hal ini, ada hal kultur di Kepolisian yang harus ditangani," katanya, mengakhiri.
ISTMAN MP