TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengukuhkan Pelaksana Bupati Eka Setiawan menjadi Bupati Sumedang setelah bupati sebelumnya Ade Irawan resmi diberhentikan atas kasus korupsi uang perjalanan dinas Rp 1,8 miliar saat menjabat Ketua DPRD Cimahi. "Bupati sekarang definitif, kewenangannya sudah penuh," katanya selepas pengukuhan itu di Gedung Sate Bandung, Selasa, 12 Juli 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, memberikan sejumlah pesan kepada Bupati. Salah satunya adalah dia meminta Bupati menata kawasan pendidikan Jatinangor. “Di situ ada kampus terkenal, ada ITB, Unpad, IPDN tentu perlu segera ada penataan yang lebih baik, supaya kawasan yang ramai, yang hidup karena ada kampus besar itu menjadi kawasan yang tertata,” kata Aher.
Aher meminta kawasan pendidikan itu ditata agar lebih teratur. “Urusannya diatur, penataan diatur, bentuknya diatur supaya cantik. Sehingga terbentuk kawasan kota dengan bentuk yang bagus,” kata dia.
Aher juga berpesan kepada bupati Sumedang itu untuk mengawal sejumlah proyek infrastruktur nasional yang tengah dikerjakan di daerah tersebut. Di antaranya penuntasan penyelesaian masalah sosial Waduk Jatigede, Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu, serta pembangunan Waduk Cipanas untuk pengairan sawah di Sumedang.
Aher mencontohkan, penyelesaian Jalan Tol Cisumdawu sudah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. “Presiden sudah berkunjung ke sana, urusan presiden dengan pelaksana konstruksi sudah perintah, sudah lebih tegas,” kata dia.
Aher juga mempersilakan DPRD bersama pemerintah Kabupaten Sumedang memproses pemilihan wakil bupati karena sisa masa jabatan Eka masih memungkinkan. "Kita serahkan pada mekanisme lokal, secara waktu masih memungkinkan karena sisa masa jabatannya di atas 18 bulan, masih 232 bulan, kalau prosesnya cepat masih memungkinkan,” ujar dia.
Bupati Sumedang Eka Setiawan berjanji akan meneruskan visi dan misi Sumedang saat masih dipimpin oleh bupati sebelumnya. “Melanjutkan saja, mendorong, meningkatkan, itu saja,” kata dia, Selasa, 12 Juli 2016. Soal penataan kawasan pendidikan Jatinangor, Eka akan memulainya tahun depan. “Tahun-tahun yang akan datang akan kita coba perbaiki infrastrukturnya, itu saja,” kata dia.
Eka mengatakan, akan mengendalikan pembangunan kawasan itu lewat pengetatan perizinan. Kendati demikian, dia tidak melarang penambahan rumah hunian sewa bagi mahasiswa di sana. “Sepanjang memenuhi persyaratan kenapa tidak, karena banyak permintaannya,” kata dia.