TEMPO.CO, Semarang - Menjadi tuan rumah kekisruhan arus mudik pada Lebaran lalu di jalan tol Brebes, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tergerak untuk berpikir ihwal transportasi umum buat mudik Lebaran. “Ke depan, pemerintah harus serius memperbaiki transportasi massal untuk mengatasi kemacetan, terutama dalam arus mudik dan arus balik Lebaran,” katanya dalam acara “Gubernur Menyapa” di Semarang, Selasa, 12 Juli 2016.
Transportasi massal yang dia maksudkan adalah kereta api. Bagi Ganjar, PT Kereta Api Indonesia, yang merupakan badan usaha milik negara, harus punya pesaing untuk mengelola transportasi kereta api. “Pemerintah harus membuka ruang agar ada kereta api swasta,” ujarnya. Dengan adanya persaingan itu, kinerja PT KAI akan bisa lebih terpacu.
Namun, kata Ganjar, jika pemerintah menolak membuka pintu bagi swasta ikut mengelola perusahaan kereta api, PT KAI harus bekerja keras. “Kalau masih mau monopoli, PT KAI harus memberikan tambahan membuat kereta api-kereta api baru sehingga orang bisa menggunakan dengan aman,” ucapnya.
Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini menyatakan transportasi massal merupakan pilihan cerdas untuk solusi transportasi. Ia mencontohkan, pada Lebaran tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan beberapa perusahaan swasta menggelar mudik bersama. Ganjar melepas tiga rangkaian kereta api dan bus-bus yang digunakan warga. “Semuanya aman,” tuturnya.
Sebagaimana pejabat lain, Ganjar tak berdaya membendung penggunaan mobil di daerahnya yang juga berdampak terhadap penggunaan kendaraan pribadi saat mudik Lebaran sehingga terjadi kemacetan panjang di jalan tol Brebes itu. “Kenaikan jumlah pengguna jalan pada H-3 Lebaran itu mencapai 300 persen,” katanya.
ROFIUDDIN