TEMPO.CO, Lumajang - Penduduk Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kebanjiran, Ahad, 10 Juli 2016. “Banjir terjadi akibat hujan yang terjadi terus-menerus sejak Ahad sore hingga malam hari," kata Samsul, warga Kecamatan Tempursari, kepada Tempo, Senin siang, 11 Juli 2016.
Banjir merendam ratusan rumah di Desa Tempurejo, Buluhrejo dan Tempursari hingga setinggi sekitar satu meter. Air mulai surut pada Senin dinihari, 11 Juli 2016. Namun, Samsul mengatakan, "Jalan Desa Tempurejo saat ini masih tergenang banjir setinggi 40 sentimeter." Penduduk di tiga desa itu membersihkan rumah mereka hingga siang hari ini.
Adapun bencana longsor terjadi di Desa Taman Ayu, Kecamatan Pronojiwo dan Sidomukti. Catatan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyatakan, sebanyak 15 rumah tertimpa longsoran tanah. Empat di antaranya rusak parah.
Sekretaris BPBD Lumajang, Purwanto, mengatakan pihaknya telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memantau dan mengidentifikasi korban banjir dan longsor ini. "Banjir masih belum surut seluruhnya," katanya.
Menurut Purwanto, banjir akibat hujan deras tidak bisa mengalir ke laut. “Muara sungai penuh.” Air akan surut jika kali dan saluran air disudet.
Selain banjir, hujan turut memicu longsor. Mengenai perlu atau tidaknya mengirimkan alat berat, BPBD masih menunggu laporan dari petugas lapangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujan lebat dan gelombang tinggi berpotensi terjadi di bagian selatan Jawa pada 10-14 Juli 2016. Diperkirakan akan terjadi hujan lebat disertai kilat dan petir, khususnya di selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di wilayah itu diimbau waspada.
DAVID PRIYASIDHARTA