TEMPO.CO, Jakarta - Bromo kembali menyemburkan abu vulkanis, Senin, 11 Juli 2016. Otoritas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) menyatakan status aktivitas gunung api ini masih tetap di level waspada dengan radius aman tetap satu kilometer dari pusat kawah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, semburan asap dan abu vulkanis ini kembali terasa sejak kemarin, Minggu, 10 Juli 2016 hingga Senin, 11 Juli 2016. Namun arah angin sejak kemarin cenderung ke arah barat. Untuk kawasan Desa Ngadisari sendiri tidak terkendala dampak semburan abu.
"Anginnya mengarah ke barat," kata Sarmin, Kepala Seksi Wilayah I, Bidang Pengelolaan Wilayah I TN BTS yang berkantor di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Senin siang.
Sarmin mengatakan semburan abu vulkanik yang terjadi kemarin hingga Senin ini memang lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya. "Ini menandakan kalau Bromo masih tetap aktif," kata Sarmin.
Tremor juga masih tetap terdeteksi hingga amplitudo maksimum 2 milimeter. Karena itu, radius aman masih tetap dipertahankan hingga satu kilometer dari pusat kawah. Semburan abu yang lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya di awal Juli 2016 ini diperkirakan ke arah Malang.
Kendati demikian, Sarmin mengatakan kawasan Bromo tetap aman dan layak untuk dikunjungi dengan tetap memperhatikan batas-batas yang dibolehkan untuk wisatawan yang berkunjung. "Pada libur Lebaran kemarin, Bromo tetap banyak dikunjungi wisatawan," kata Sarmin. Informasi yang dihimpun Tempo, dalam pekan-pekan mendatang ini, warga di kawasan Bromo tengah bersiap merayakan Yadnya Kasada.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan puncak peringatan Kasada digelar pada 21 dan 22 Juli. "Setelah libur Lebaran usai, disambung dengan Kasada," kata Anung.
Selama Juli 2016, Bromo akan ramai dengan wisatawan. Anung mengatakan, dalam situasi apa pun, sebenarnya Bromo tetap bisa dan aman dikunjungi sepanjang memperhatikan petunjuk dan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Saat ini, status Gunung Bromo di level waspada dengan radius aman satu kilometer dari pusat kawah aktif. Pada akhir 2015, Gunung Bromo sempat mengalami erupsi hingga status ditingkatkan menjadi siaga menyusul aktivitas tremor mengalami peningkatan secara signifikan. Selain asap yang berwarna abu kehitaman, pada saat fase erupsi tersebut tampak sinar api dari dalam kawah pada malam hari.
Erupsi yang sempat terjadi pada akhir 2015 hingga awal 2016 itu dipercaya sebagai periode letusan erupsi lima tahun sekali. Erupsi sebelumnya terjadi pada 2010 yang fase letusannya hingga sembilan bulan.
DAVID PRIYASIDHARTA