TEMPO.CO, Malang - Dua pelancong ditemukan tewas di muara Pantai Sipelot, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, 10 Juli 2016. Mochamad Syamsul Ma’arif, 23 tahun, penduduk Desa Catakgayam RT 01/RW 05, Mojowarno, Kabupaten Jombang, serta Johan, 23, warga Desa Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, tewas akibat terseret arus deras ketika menyeberangi Sungai Tundo, dekat pantai bagian selatan Malang.
“Mereka terseret arus saat menyeberangi Sungai Tundo untuk mencapai Pantai Sipelot,” kata Kepala Bidang Tanggap Bencana dan SAR Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Mudji Utomo, kemarin.
Tim PMI dan Komando Rayon Militer Tirtoyudo melakukan pencarian. Satu korban ditemukan meninggal pada pukul 10.30, sementara lainnya ditemukan 30 menit kemudian.
Mereka tak hanya berdua. "Kedua korban datang bersama delapan rekannya dari Sidoarjo untuk berlibur di Pantai Sipelot," ujar Kepala Kepolisian Sektor Tirtoyudo Inspektur Satu Yan Usuluddin.
Tujuh orang mencoba mencari lokasi bermain di pantai yang lebih aman dengan cara menyeberangi Sungai Tundo dari arah barat. Saat itu, arus Sungai Tundo deras setelah banjir bandang pada Jumat, 8 Juli 2016.
Gelombang pasang besar datang mendadak, lalu menggulung Syamsul dan Johan. Keduanya ditemukan dalam waktu berbeda di muara sungai. Mereka terseret arus deras ke laut, kemudian didorong oleh ombak besar ke pantai.
Berdasarkan hasil visum di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, dipastikan tak ada tanda-tanda kematian akibat kejahatan pada jenazah Syamsul dan Johan. Keduanya murni meninggal karena terseret arus dan digulung ombak.
ABDI PURMONO