TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga mengungkapkan selama masa mudik Lebaran tahun ini terjadi 53 kasus kecelakaan di ruas jalan tol yang mereka kelola. "Angka ini dihitung dari H-7 sampai dengan H+1 Idul Fitri," kata Heru saat ditemui di kantor Jasa Marga Traffic Information Centre, Cililitan, Jakarta Timur, Sabtu, 9 Juli 2016.
Heru memaparkan, dari 53 kecelakaan itu, jumlah korban tewas sebanyak lima orang. Selain itu ada 25 orang luka ringan, dan 24 orang luka berat. Seluruh korban, kata Heru, dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di sekitar jalan tol, yang sebelumnya sudah bekerja sama dengan Jasa Marga.
Heru juga menjelaskan, untuk evakuasi korban-korban kecelakaan, pihaknya sudah menyiagakan sejumlah kendaraan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan (mobil darurat rescue). Kendaraan ini disebar di berbagai titik di ruas jalan tol Jasa Marga. “Misalnya kendaraan rescue besar yang disebut Komo, itu kami tempatkan di Tambun atau Kilometer 32, dan ada juga di tol Jagorawi,” ujarnya.
Menghadapi puncak arus balik yang diperkirakan terjadi Minggu, 10 Juli 2016, Jasa Marga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Peran kepolisian, kata Heru, amat vital sebab merekalah yang memiliki kewenangan untuk membuka-menutup jalur, dan memberlakukan contra flow. “Eksekusi dan keputusan ada di mereka, kami siapkan sarana dan prasarananya saja," kata Heru.
Jasa Marga juga memohon maaf kepada para pengguna kendaraan, atas ketidaknyaman yang dialaminya saat arus mudik kemarin. Ia memastikan pihaknya akan fokus pada upaya-upaya mengantisipasi kepadatan besok. “Kalau di ruas (tol) Jasa Marga, kami usahakan yang terbaik urai kepadatan,” kata Heru.
DIKO OKTARA