TEMPO.CO, Bandung - Kecelakaan maut yang terjadi di jalan Kolonel Masturi kilometer 4, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat, 8 Juli 2016, sekitar pukul 15.30, memakan korban sembilan orang meninggal. Di antara korban meninggal, merupakan supir dan kernet bus pariwisata Parhayangan.
Kecelakaan tersebut berawal dari bus pariwisata Parahyangan yang melaju dari arah Cisarua Kabupaten Bandung Barat menuju Kota Cimahi yang hilang kendali lalu menabrak bahu jalan dan terguling menimpa empat kendaraan dari arah berlawanan. Dua mobil jenis Kijang kapsul dan Suzuki Katana ringsek tertimpa badan bus. Sementara itu, dua pengendara sekaligus dua penumpang sepeda motor tewas seketika setelah bus tersebut menghantam mereka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, seluruh korban meninggal di antaranya tiga penumpang bus, dua pengendara mobil, serta empat pengendara dan penumpang sepeda motor.
"Di antaranya supir bus meninggal," ujar dia kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat malam, 8 Juli 2016.
Yusri mengatakan, bus tersebut merupakan carteran warga Karawang yang berwisata ke Curug Cimahi. Kecelakaan tersebut terjadi ketika rombongan hendak kembali menuju Karawang. "Kecelakaan terjadi saat mereka pulang," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam mengatakan, kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh kelalaian supir bus. Menurut keterangan saksi, kata dia, sebelum terjadi kecelakaan bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi di atas jalan menurun. "Ada dugaan remnya blong," ujar Ade.
Berikut nama korban meninggal dunia yang sudah diidentifikasi oleh kepolisian:
Karsim Jamaludin (Pengemudi bus)
Endang Dedi (Kernet bus)
Rachmat Tualubis (Penumpang bus)
Fan Yen (Penumpang mobil Kijang)
Neneng Harnengsih (Penumpang mobil Katana)
Kusnaedi (Pengendara sepeda motor)
Neneng (Penumpang sepeda motor)
Odas (Pengendara sepeda motor)
Tiara (Penumpang sepeda motor)
IQBAL T. LAZUARDI S