TEMPO.CO, Jakarta - Saut Situmorang tak merayakan lebaran. Tapi dia suka ikut-ikut keliling kampung dan makan opor ayam. Bagi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ini, lebaran adalah waktu menguatkan silaturahmi dan toleransi.
Saat masih kecil, Saut suka ikut orang tuanya keliling ke rumah tetangganya yang muslim untuk salam-salaman. "Kangen juga pulang ke Medan," katanya kepada Tempo, Kamis, 7 Juli 2016.
Ingatannya melayang pada teman kecilnya, Syahniman. Ia adalah anak Wak Kaliman, tetangga depan rumahnya. Mereka bersahabat sejak duduk di sekolah dasar. "Tetangga depan ini wajib dikunjungi waktu lebaran, demikian juga kalau kami natalan mereka datang ke rumah," ujar Saut.
Persahabatan itu terjalin hingga SMA. Keduanya memiliki karakter dan integritas yang sama.
"Kami hobi mengumpulkan perangko," kata Saut. Ia bercerita bahwa sahabatnya bahkan pernah menjadi pengurus pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia. "Sejak SMP kerjanya ngirim surat."
Saut sudah lama tak bertemu Syahniman. Terakhir bertemu barangkali tahun 1990 an saat ia bertugas di Medan. Selanjutnya mereka hanya bertukar kabar melalui facebook.
Menjadi pimpinan lembaga antirasuah membuat Saut tak punya facebook. Ia pun kehilangan kontak dengan sahabatnya. Ia tak tahu apakah Syahniman masih tinggal di depan rumah masa kecil Saut atau tidak. Yang jelas, Syahniman kini jadi ahli analis kesehatan.
"Kebayang Syahniman dengan gaya humor pakai peci kalau maghrib mau salat di masjid tak jauh dari rumah," ucap Saut terkekeh.
Lebaran kali ini pun dilewati Saut tanpa berkunjung ke rumah Syahniman. Ia habiskan waktu di Jakarta bersama kerabat dan tetangga-tetangganya.
MAYA AYU PUSPITASARI