TEMPO.CO, Kertosono - Pada hari kedua lebaran, Kamis 7 Juli 2016, terjadi kemacetan parah dari perempatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk hingga pertigaan Mengkreng, Kabupaten Kediri. Kendaraan sudah mulai merambat dari Kecamatan Baron, Nganjuk.
Jalur ini sudah mulai macet pada pukul 16.45 Kamis 7 Juli 2016 sore tadi. Sampai sekarang pukul 18.00 kondisi masih macet. Kendaraan dilaporkan tak bisa bergerak.
Kendaraan roda empat dari arah Jombang ke Nganjuk juga terlihat tak bergerak. Begitu juga kendaraan dari arah Nganjuk ke Jombang juga macet.
Selama ini, pertigaan Mengkreng, Kediri dan perempatan Kertosono memang dikenal sebagai jalur mudik yang rawan macet. Ini karena pada jalur itu terjadi pertemuan tiga jalur yaitu jalur menuju dan dari Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Jombang. Di sana juga terdapat traffic light dan kompleks pertokoan yang menjual buah tangan khas Kediri di kanan kiri jalan. Kedua faktor itu membuat arus kendaraan tidak mengalir lancar.
Menurut pantauan Tempo, beberapa petugas polisi lalu lintas dari Polisi Sektor Kediri tampak berusaha 'mengusir' mobil-mobil yang parkir di depan toko oleh-oleh itu. "Ayo ayo minggir minggir, ini mobilnya halangi jalan," kata salah satu polisi.
Polisi juga melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan. Kendaraan yang dari arah Nganjuk, biasanya bisa langsung belok kanan ke arah Kediri. Namun malam ini mereka harus memutar hingga depan jalan akses tol Kertosono. Akibatnya banyak kendaraan bermotor dan kendaraan roda empat yang terpaksa putar balik di depan jalan akses tol Kertosono
"Ini kami lakukan buka-tutup jadi kendaraan putar di depan sana, kalau ingin ke Kediri," ujar salah satu Polantas bernama Didik.
Salah seorang pengendara kendaraan roda empat, Maharyadi, menjelaskan mobil dan sepeda motor dari Nganjuk biasanya bisa langsung menyeberang belok kanan ke Kediri, tapi hari ini tidak bisa. "Pertigaan Mengkreng memang langganan macet setiap tahunnya," katanya.
Maharyadi sendiri mengaku sudah terjebak macet di pertigaan Mengkreng sejak pukul 17.00. "Ini sudah satu jam saya di sini," katanya.
EDWIN FAJERIAL