Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risma: Jumlah Anak yang Buang Orang Tua ke Jalanan Meningkat

image-gnews
Calon Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan sambutan disela-sela peresmian posko pemenangan Risma-Wisnu di Surabaya, Jawa Timur, 2 November 2015. ANTARA/M Risyal Hidayat
Calon Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan sambutan disela-sela peresmian posko pemenangan Risma-Wisnu di Surabaya, Jawa Timur, 2 November 2015. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Belum usai kegembiraan menyambut Hari Raya Idul Fitri, tapi tugas sebagai pemimpin sudah menanti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Rabu 6 Juli 2016, di Lebaran hari pertama, Risma tetap disibukkan tugas sehari-hari. Sejak pagi, jari perempuan 54 tahun itu sibuk menyisir layar gawai di tangannya, mengecek laporan dari anak buahnya tentang kondisi Kota Pahlawan.

Sejurus kemudian, Risma meminta kepala bagian humas Muhammad Fikser membawakan walkie talkie. "Pinjam saluran, petugas patroli. Sudah berapa orang gila yang ditemukan hari ini?" tanya Risma. Ia mencuri waktu untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan jajarannya, karena antrean tamu gelar griya di kediamannya, Rabu, 6 Juli 2016, tak kunjung menyusut.

Risma menunggu dengan saksama. Lamat-lamat terdengar suara dari seberang, "Satu orang ditemukan di Masjid Al Akbar dari petugas Linmas." Ia memanggil saluran lainnya, "Dua orang dari petugas Satpol PP."

Risma lantas bergumam, "Tuh, jam segini saja sudah tiga orang gila." Jari-jarinya berpindah ke layar gawai lagi. Menelusuri laporan yang lain.

Risma bercerita, Surabaya tak lagi sekadar magnet bagi pencari kerja, namun sasaran baru bagi masyarakat yang tak bertanggung jawab untuk membuang anggota keluarganya. Sebab, Pemerintah Kota Surabaya memiliki komitmen merawat warga yang psikotik, gelandangan, dan anak jalanan. "Mungkin mereka pikir enak dibuang ke sini karena dirawat. Tapi ini kan nggak benar," ujar dia.

Modusnya, keluarga sengaja meninggalkan kerabat mereka yang menderita gangguan jiwa di pinggir jalan, depan puskesmas, depan masjid, bahkan di depan restoran cepat saji. Karena korban linglung, petugas Satpol PP maupun Linmas membawanya ke Liponsos.

Setiba di sana, mereka lalu dirawat sampai sembuh. Setelah mampu berbicara dengan baik, biasanya barulah si kakek atau nenek mengaku bahwa sejatinya mereka dibuang oleh putra-putrinya. "Saya pulangkan nggak mau, mungkin takut sama anaknya," kata Risma.

Tak jarang, mereka sebenarnya datang dari keluarga berkecukupan. Beberapa hari yang lalu anak buahnya menemukan seorang kakek berusia sekitar 60 tahunan dalam keadaan stroke dan terlantar di pinggir jalan. Berdasarkan pengakuan saksi mata, ia dibuang dari sebuah mobil jenis Multipurpose Vehicle (MPV). Saat ditanyai, ia mengaku berasal dari Nganjuk dan sengaja dibuang anaknya. "Ini kan, kejam dan jahat sekali," kata Risma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang miris, meski telah dirawat sampai sembuh dan diantar secara cuma-cuma ke daerah asal, ada kerabatnya yang tetap menolak. Bahkan, mereka sengaja menutup pintu rumah, berlagak sedang tak ada di sana.  

Saat ini jumlah penghuni Liponsos di Surabaya membeludak. Risma menyebut sedikitnya ada 2.115 orang dirawat di sana. Mereka terdiri dari psikotik, gelandangan, maupun anak jalanan. Sedangkan sekitar 70 lansia ditempatkan di Griya Wredha. Total, 95 persen bukan orang Surabaya, tapi dari luar kota dan bahkan luar pulau.

"Kalau semua dibuang ke Surabaya bagaimana? Masak saya tega mengeluarkan lagi setelah sembuh?"

Menurutnya, ada yang tak beres dengan pola pikir keluarga pembuang itu. Terutama anak si kakek atau nenek, yang seharusnya sadar bahwa mereka bisa sukses juga berkat orang tuanya. "Mereka bisa jadi orang sekarang, kan karena orang tuanya. Memang merawat orang tua sakit itu berat," kata Risma, emosional.

Perempuan peraih penghargaan Wali Kota Terbaik dunia versi World Mayor itu kini terus berupaya mencari solusi. Ia berharap pemerintah kabupaten dan kota tetangga mau diajak bersinergi. "Saya yakin kabupaten/kota lain punya anggaran untuk ngopeni mereka," ucapnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

4 jam lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

4 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

4 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

6 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

6 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

6 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

8 hari lalu

Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 10 April 2024.


Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

9 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Perancis 10 April 2024. Istimewa
Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.


Mensos Risma Ceritakan Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

9 hari lalu

Mensos Risma Ceritakan Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris.