TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menaruh harapan besar terhadap calon Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Tito Karnavian, dalam memberantas terorisme di Indonesia. “Tito ini pengalaman, apalagi terakhir jabatannya di BNPT,” kata Jimly di kediamannya, di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juli 2016.
Jimly menilai langkah Presiden Joko Widodo dalam memilih Tito sebagai calon Kapolri adalah tepat. Ia meyakini kinerja Tito nantinya sebagai Kapolri akan cemerlang. Apalagi pemilihan Tito, kata dia, juga sebagai upaya percepatan regenerasi di tubuh kepolisian.
Selain itu, Jimly meyakini Tito akan mereformasi kepolisian seperti harapan banyak pihak selama ini. Pembaruan internal yang dilakukan Tito diharapkan bisa meningkatkan citra dan kinerja kepolisian. Namun, ia menilai untuk memberantas terorisme, kepolisian saja tidak cukup.
Menurut Jimly, dalam mengatasi terorisme harus ada penguatan fungsi di semua lembaga peradilan, dari Komisi Yudisial hingga para advokat. Selain aparat penegak hukum, organisasi masyarakat Islam juga sangat dibutuhkan perannya untuk menangkal paham radikal termasuk terorisme.
Ormas Islam, kata Jimly, perlu meluruskan pemahaman Islam yang sering disalahartikan sebagai kelompok radikal. Jimly menegaskan, tidak ada ajaran Islam yang mengajarkan perihal kekerasan. “Tidak ada agama mana pun yang membenarkan terorisme,” ujarnya.
DANANG FIRMANTO