TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku bakal menjadi kejutan besar apabila kader partai berlambang pohon beringin itu masuk jajaran Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Namun Setya menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
"Itu akan menjadi kejutan bagi Golkar dan terima kasih yang sebesar-besarnya karena kesempatan itu. Semua kami percayakan kepada Presiden dan kami percaya Presiden Jokowi memberikan yang terbaik," kata Setya di kediamannya di Jalan Wijaya XIII, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2016.
Menurut Setya, wacana reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. "Tentu Golkar mendoakan dan menjunjung tinggi keputusan Presiden," tuturnya. Presiden Jokowi, kata dia, sudah mengevaluasi dan mengetahui menteri yang baik dan kurang, termasuk dari sisi penyerapan anggaran kementeriannya.
"Partai Golkar mendukung Presiden Jokowi bukan untuk meminta menteri. Golkar mendukung beliau sepenuhnya dan mendukung apa pun keputusan yang diambil Presiden," ucapnya.
Setya mengatakan partainya bakal mengukuhkan dukungan terhadap pemerintah pada rapat pimpinan nasional dalam beberapa waktu ke depan. Targetnya, mendukung kinerja kabinet dengan menggalang kekuatan Dewan Perwakilan Daerah. "Ini untuk menjadi kekuatan pendukung, bukan hanya pemerintah, tapi juga mendukung pada pencalonannya (presiden) nanti di 2019," ujarnya.
Isu pergantian menteri kembali mencuat sejak Juni lalu. Hal ini merupakan imbas bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional dalam barisan partai pendukung pemerintah. Nama Idrus Marham merupakan salah satu nama yang mencuat untuk masuk jajaran kabinet dari Partai Golkar.
ARKHELAUS W