Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mudik Makan Korban 11 Jiwa? Ini Penjelasan Kemenkes

image-gnews
Sampah berserakan di antara kemacetan di arah keluar pintu tol Pejagan, di H-2 Lebaran, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Selama belasan jam terjebak di tol membuat pemudik menghabiskan banyak makanan dan membuang kemasannya di tol. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Sampah berserakan di antara kemacetan di arah keluar pintu tol Pejagan, di H-2 Lebaran, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. Selama belasan jam terjebak di tol membuat pemudik menghabiskan banyak makanan dan membuang kemasannya di tol. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi membantah pemberitaan media tentang belasan korban meninggal saat kemacetan panjang di Brebes, Selasa 5 Juli 2016. Menurut dia, pemudik yang meninggal dunia itu terjadi di beberapa tempat dengan waktu dan dan  penyebab berbeda-beda.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Daerah, kata Oscar, peristiwa kematian terjadi antara 3-5 Juli 2016 lalu. "Bukan akibat macet dalam satu hari dan satu tempat yang sama (Brebes Timur)," kata Oscar dalam pernyataan tertulisnya, Rabu, 6 Juli 2016.

Pada rilis yang sama, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto memaparkan beberapa faktor yang menjadi penyebab pemudik meninggal dunia dalam perjalanan yaitu kelelahan dan kekurangan cairan. Dua situasi tersebut berpotensi fatal terutama bagi anak-anak, orang tua, dan pemudik dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau jantung.

"Ditambah lagi kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2," ujar Yurianto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 11 orang tewas setelah kelelahan akibat kemacetan saat mudik Lebaran di Brebes, Jawa Tengah. “Ini berdasarkan laporan BPDB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes ke posko BNPB,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Berikut ini identitas dan dugaan penyebab korban meninggal dunia:
1. Azizah, 1,4 tahun, warga Kutoarjo, terjebak macet dalam mobil dengan pendingin udara yang menyala lebih dari enam jam pada Minggu, 3 Juli 2016. Azizah meninggal dalam perjalanan ke puskesmas.
2. Yuni Yati, 50 tahun, warga Magelang, sakit berat saat di perjalanan dan sesampainya di rumah sakit dia meninggal, Minggu, 3 Juli 2016.
3. Turinah, 53 tahun, warga Kebumen, meninggal di rumah makan minang Karangbale pada Minggu, 3 Juli 2016.
4. Sundari, 58 tahun, warga Purworejo, meninggal di bus Pahala Kencana saat terjebak macet pada Senin, 4 Juli 2016.
5. Susyani, 36 tahun, warga Cibinong, Bogor, sempat pingsan seusai turun dari bus Rosalia Indah karena pusing terjebak kemacetan di Jalan Karangbale, Larangan, pada Senin, 4 Juli 2016. Kemudian ia dibawa ke puskesmas lalu meninggal setelahnya.
6. Sariyem, 54 tahun, warga Banyumas, diturunkan dari travel di klinik karena pingsan akibat kelelahan pada Senin, 4 Juli 2016. Lalu meninggal di klinik.
7. Suharyati, 50 tahun, meninggal seusai pingsan dan muntah karena terjebak kemacetan di Jalan Karangbale, Larangan, pada Senin, 4 Juli 2016.
8. Poniatun, 46 tahun, warga Madureso, Kebumen, meninggal di rumah makan Mustika Indah Ciregol, Tonjong, sesaat setelah turun dari bus Zaki Trans pada Senin, 4 Juli 2016.
9. Rizaldi Wibowo, 17 tahun, warga Kendal, meninggal di dalam bus pada Selasa, 5 Juli 2016.
10. Suhartiningsih, 49 tahun, warga Jakarta, meninggal di dalam mobil pribadi pada Selasa, 16 Juli 2016.
11. Sumiatun, 67 tahun, Warga Serpong, Tangerang, meninggal di dalam bus pada Selasa, 5 Juli 2016.

MAYA AYU PUSPITASARI | BAGUS PRASETIYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

58 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.


Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

4 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Vaksinasi Covid-19 2024 Berbayar, Epidemiolog Sarankan Digratiskan

Pemerintah hanya memberikan vaksinasi Covid-19 gratis untuk dua kelompok prioritas.