TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Roycke Harrylanie memastikan keamanan di Bandara Soekarno-Hatta aman dari ancaman terorisme dan gangguan keamanan lain. "Wilayah hukum Soekarno-Hatta aman," katanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 5 Juli 2016.
Roycke mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan sejumlah kasus yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Selama operasi Ramadaniya, Roycke menyebutkan ada sekitar 700 personel gabungan yang disiagakan. "Kami lakukan langkah-langkah selektif dengan peningkatan patroli dan cipta polisi secara terpadu," ujar Roycke.
Dia menjelaskan, cipta polisi adalah dengan menempatkan anggotanya sekaligus melakukan pengecekan secara acak, mulai dari pintu masuk bandara. Polisi juga akan melakukan antisipasi di Jalan Parimeter Utara dan Selatan.
Selain langkah-langka tersebut, polisi juga mendirikan pos pengamanan di beberapa titik di area bandara. Menurut Roycke, pihaknya juga akan memberikan satu pos pengamanan tambahan secara tentatif bila kepadatan arus kendaraan lalu lintas meningkat.
Roycke menuturkan, konsep pengamanan yang ia lakukan cenderung tak ada bedanya dibanding tahun lalu. "Hanya berbeda sandi. Dulu operasi Ketupat, sekarang Ramadaniya," tuturnya.
Menurut pantauan Tempo, pos pengamanan tersebut ada di dekat pintu masuk Terminal 1. Pada pukul 10.00-12.00 WIB, kendaraan yang memasuki area terminal cenderung ramai, tapi tidak sampai menimbulkan antrean. Begitu pun di area keberangkatan Terminal 1A juga tidak begitu dipadati penumpang. Lain halnya dengan Terminal 1B yang cukup ramai, dan membuat antrean panjang saat memasuki gerbang keberangkatan.
Sedangkan beberapa polisi juga telah bersiaga di pintu masuk Terminal 1 dan mengarahkan sejumlah kendaraan. Di pelataran terminal juga terlihat sejumlah petugas keamanan berseragam TNI. Mereka berkeliling dan memantau kondisi sekitar sambil menggenggam sebuah senjata laras panjang.
FRISKI RIANA