TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas subduksi atau tunjaman lempeng Indo Australia ke lempeng Eurasia masih menimbulkan gempa.
Kali ini lindu mengguncang Pulau Nias dengan skala magnitudo 4,8 sekitar pukul 16.32 WIB, Senin, 4 Juli 2016. Lokasi sumber gempa di laut itu berkedalaman 24 kilometer.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menginformasikan, lokasi sumber gempa atau episenter terletak pada koordinat 1,05 LU dan 97,06 BT, tepatnya di laut pada jarak sekitar 46 kilometer arah barat laut Nias Barat. "Gempa itu tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Seluruh wilayah Pulau Nias merasakan guncangan gempa berskala II versi BMKG atau III MMI. Gempa tersebut juga terasa hingga Gunung Sitoli dengan intensitas lebih rendah.
Khusus di wilayah Nias Barat dan Nias Utara, guncangan gempa dirasakan banyak orang tetapi tidak menimbulkan kerusakan bangunan. Beberapa warga sempat panik dan berlarian keluar rumah. Benda-benda ringan yang digantung dilaporkan bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa Nias itu merupakan gempa dangkal. Sebelumnya aktivitas subduksi serupa menimbulkan gempa hingga terasa di sebagian wilayah Sumatera Barat, kemudian Lampung, hingga sumber gempa muncul di Selat Sunda, dekat Gunung Anak Krakatau.
Menurut Daryono, zona seismogenik Selat Sunda berbeda dengan Nias walau sama dilintasi zona subduksi yang memanjang dari Aceh hingga Lampung. Meskipun sistem subduksi atau tunjaman lempengnya sama, gempa Nias dan Lampung, ujarnya, tidak berhubungan secara langsung.
ANWAR SISWADI