INFO NASIONAL - Profesi sebagai peneliti bukanlah profesi biasa. Peneliti membawa denyut perkembangan lewat riset yang dilakukannya. Dari riset-riset yang ditekuni, peneliti bisa membawa manfaat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia sebagai negara yang terus berkembang tentunya perlu untuk secara terus menerus melahirkan peneliti-peneliti berkualitas sebagai penopang perkembangan bangsa. Bila kuantitas dan kualitas peneliti di Indonesia rendah maka Indonesia bisa tak berkembang kemanapun.
Mengambil bagian dalam mengembangkan sektor penelitian, PT Kalbe Farma Tbk. mencoba melakukan pendekatan sejak dini lewat ajang Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) sejak 2011. ” Kalbe selau inigin menemukan hal baru yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Untuk menghasilkan produk baru tentu lewat penelitian. Kami melihat bahwa peneliti ini harus dibentuk dari awal,” ujar Herda Pradsmadji, Head of Corporate Communications and CSR PT Kalbe Farma Tbk.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Herda mengungkapkan bila KJSA menjadi sarana bagi siswa dan siswi sekolah dasar untuk mengemukakan gagasannya secara sains. “KJSA membantu anak-anak melihat sains sebagai dasar dari penelitian adalah sesuatu yang menarik dan bisa mempengaruhi kehidupan manusia. Sains sering ditakuti anak-anak. KJSA dirancang untuk melatih anak-anak melakukan penelitian dari mulai hal sederhana. Mengenali masalah dan kemudian menemukan solusinya,” paparnya.
Dalam penjurian pada 29 Juni 2016 di Jakarta diperoleh 18 finalis dari 917 karya yang terdaftar, yaitu (1) Leon Immanuel dari SDK 6 BPK Penabur Bandung, (2) Amira Tresnakusuma Aisha dari Sekolah Kuntum Cemerlang Bandung, (3) Aisyah Dinda S & Azizah, Izzah, Kiesha dari SDIT Insantama Bogor, (4) Muhammad Daffa Rizki Ferdiansyah & Alya Salsabila Bisri SD Muhammadiyah 2 Gresik, (5) Nasya Nadhira Ghazyah & Nadiya Rahma Ihsandari dari SD Muhammadiyah Manyar Gresik.
Kemudian (6) Callista Samantha Dina Charis dari SD Kanisius Jepara, (7) Ahnaf Fauzy Zulkarnain dari SDN Karangrejek II Kab. Gunung Kidul, (8) Octafianus Reno & Isak dari SDN 17 Nanga Bungan Kab. Kapuas Hulu, (9) Lambang Ardi Kusuma A.R & Luthfi Azizah Khoironi SD Islam Almaarif 01 Singosari Kab. Malang, (10) Muh. Uswah Syukur dari SD Negeri 71 Pare Pare, (11) Davon Perry Nugroho dari SD Kristen Tri Tunggal Semarang,
Baca Juga:
Selanjutnya (12) Fayaquna Wardah Islamadina dari SD Islam Al Azhar 29 BSB Semarang, (13) Yesaya Sandya Putra Prabaswara & Josephine Meisya Candrakanti dari SD Kristen Widya Wacana Jamsaren Solo, (14) Ardelia Luthfi Agata & Dewi Febria Adhaneira dari Young Edu Sains Surakarta, (15) Satrio Putro Harijadi & Jeremy Dominic Adestus Gerungan dari SD Yuwati Bhakti Sukabumi, (16) Juan Carlo Vieri & Eugenia Aileen Putrijaya dari SD Intan Permata Hati East Surabaya, (17) M. Attariza Wanggono dari SDIT AT–Taqwa Surabaya, (18) Jeff Nathan Setiawan & Matthew RadityaSidik dari Sekolah Harapan Bangsa Primary Modernhill Tangerang Selatan.
Karya-karya sains hasil anak-anak kreatif ini antara lain Pompa Sederhana Penekan Tahu (Pascalu), Alat Perontok Jagung Dan Pasah Singkong/Pisang, Tas Payung Serbaguna (Tangguna). Pada Juli nanti para finalis finalis akan melakukan presentasi final di Jakarta. “Harapan kedepan nantinya ketika mereka pulang dari babak final akan memberi insiprasi di daerahnya serta semakin menumbuhkan minat dan kecintaan pada sains untuk menumbuhkan peneliti berkualitas di masa depan,” tutup Herda. (*)