TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti meminta penggantinya sebagai Kapolri melakukan pembenahan internal Polri. Pembenahan internal dilakukan mulai tahap rekrutmen hingga masa akhir tugas.
"Pembenahan internal dari hulu ke hilir. Artinya, dari proses rekrutmen sampai masa akhir dinas," kata Badrodin di Lapangan Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Juli 2016. Dia menjadi inspektur upacara peringatan hari ulang tahun Bhayangkara ke-70, yang diperingati setiap 1 Juli.
Badrodin juga meminta penggantinya bertindak tegas dalam penegakan hukum. Menurut dia, ketegasan dan tidak diskriminatif perlu menjadi prioritas dalam penegakan hukum di Indonesia. "Penegakan hukum harus tegas dan tidak diskriminatif, dan kelompok rentan juga harus diprioritaskan," ucapnya.
Menurut Badrodin, penegakan hukum dapat dilihat melalui jumlah penyelesaian perkara. Dia berujar, persentase penyelesaian perkara masih kecil. "Criminal cyber, misalnya, banyak yang tidak bisa diselesaikan," ujar Badrodin.
Dalam peringatan HUT Bhayangkara tersebut, Badrodin membacakan pidato Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir. Dalam pidato itu, Jokowi meminta kepolisian membangun sistem yang terintegrasi dalam menangani karakter kejahatan yang semakin canggih.
Baca Juga:
Badrodin juga memohon diri dan menyampaikan permintaan maaf. Sebabnya, Badrodin akan pensiun pada akhir Juli ini saat usianya memasuki 58 tahun. Komisaris Jenderal Tito Karnavian, yang telah menjalani proses uji kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat dan lolos proses ini beberapa waktu lalu, akan dilantik Presiden dalam waktu dekat sebagai Kapolri baru.
ARKHELAUS W. | REZKY A.