TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Lebaran yang tinggal hitungan hari, Kementerian Pertahanan menyediakan bus bagi karyawannya yang akan mudik ke berbagai wilayah. Jumat pagi, sebanyak 25 bus berwarna hitam milik Kementerian terparkir di halaman kantor di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
"Ini bentuk kesejahteraan untuk anggota (Kementerian Pertahanan)," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu seusai pelepasan bus mudik karyawan Kementerian tersebut pada Jumat, 1 Juli 2016.
Kata Ryamizard, bus itu akan mengantarkan sedikitnya 600 orang yang terdiri atas karyawan Kementerian beserta keluarga mereka. "Jadi mereka tak capek antre segala macam, aman-nyaman ke tujuan."
Bus mudik Kementerian Pertahanan itu akan mengantar penumpangnya ke sejumlah wilayah di Jawa dan Sumatera. "Ada ke Solo, Yogyakarta. Yang Sumatera ke Lampung," kata Ryamizard.
Program mudik ini berlangsung setiap tahun meski tidak dijelaskan sejak kapan. "Iya, program tahunan, lumayan, umur busnya pun baru empat tahun."
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mengaku akan berada di Jakarta saat Hari Raya Lebaran. Sejumlah isu keamanan yang menimpa negeri membuatnya merasa harus siap bekerja meski sedang merayakan hari besar. "Ini sedang kasus, penyanderaan segala macam. Di sini saya," tuturnya kepada wartawan.
Ryamizard memastikan dia siaga dan tidak mengurangi komunikasi dengan berbagai pihak terkait dengan isu keamanan. Salah satu masalah yang dihadapinya adalah penyanderaan tujuh warga negara Indonesia di perairan Filipina Selatan sejak 21 Juni lalu.
Ryamizard sedang gencar menguatkan komunikasi dengan pemerintah Filipina demi menyelamatkan para WNI yang disandera tersebut dan juga soal pengamanan jalur laut. Dia mengaku akan terus mencari informasi terkait dengan perkembangan para WNI dengan pemerintah Filipina, yang sedang mengalami peralihan pemerintahan ke kabinet baru Presiden Rodrigo Duterte.
"Mereka sedang sibuk, tapi Presiden Duterte sudah bilang mereka akan perhatikan masalah sandera," ucapnya.
YOHANES PASKALIS
Baca juga:
Lagi, Anggota DPR Terjerat Suap: Inilah 3 Jebakan Politikus
Proyek Pulau G Distop, Agung Podomoro: Kami Dihabisi Namanya