TEMPO.CO, Brebes - Sistem lawan arus atau contra flow mulai diberlakukan di sepanjang jalan Brebes Timur hingga Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat, 1 Juli 2016. Tindakan ini menyusul meningkatnya kepadatan arus lalu lintas di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu, tepatnya di pintu keluar jalan tol Brebes Timur.
Pantauan Tempo di jalur Brebes-Tegal, sebelum sistem tersebut diterapkan, kendaraan dari arah barat tersendat, bahkan beberapa kali sempat tidak bisa bergerak. Penumpukan disebabkan volume kendaraan dari jalan tol Brebes Timur membeludak dari hari biasa. Kendaraan yang didominasi mobil pribadi itu mengular hingga gerbang jalan tol. Antrean juga terjadi di loket pembayaran.
Adapun di Kota Tegal, kemacetan terjadi di sepanjang Jalan Kaligangsa hingga Terminal Tegal. Konsentrasi kepadatan lalu lintas mulai terpecah di pertigaan terminal sebelah timur karena sebagian pemudik berbelok ke kiri menuju jalan lingkar utara. Sebagian pemudik lainnya memilih lurus melewati Kota Tegal.
Kepadatan mulai terurai sekitar setengah jam kemudian setelah polisi memberlakukan pola 3:1. Kendaraan dari arah Jakarta menggunakan tiga lajur, sedangkan dari arah Semarang menggunakan satu lajur. Polisi memasang cone segitiga di sepanjang lajur sebelah selatan, mulai dari pertigaan Brebes Timur hingga perbatasan Kota Tegal.
Puluhan petugas diterjunkan untuk mengatur lalu lintas. Sistem 3:1 ini juga diberlakukan buka-tutup di dua titik, yaitu di pertigaan Brebes Timur dan perbatasan Kota Tegal. Personel yang ditempatkan di dua titik tersebut lebih banyak dibanding titik lain. Mereka dilengkapi dengan beberapa unit sepeda motor.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Arfan Zulkhan Sipayung mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Polres Kota Tegal untuk menerapkan sistem lawan arus. “Sistem lawan arus ini akan terus dilakukan sampai kemacetan di Brebes Timur bisa terurai,” katanya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ