TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyarankan pemudik yang ingin ke Jawa Tengah, agar lewat jalur Pantura Jawa. Jalur Pantura yang dimaksud adalah, lewat Kabupaten Lamongan-Kabupaten Tuban, lalu masuk Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. "Saya sarankan lewat situ," katanya, seusai pemberangkatan mudik gratis, Jumat, 1 Juni 2016.
Jalur Pantura, kata Soekarwo, jalannya lebih lebar sehingga bisa dilewati empat kendaraan. Selain itu, tak banyak perlintasan kereta api. Meski ada beberapa titik jalan ada pasar tumpah. "Tapi di situ tak bikin macet. Mungkin macet hanya di Duduk Sampeyan," kata Pakde Karwo, sapaan Soekarwo.
Menurut dia, meskipun jarak tempuhnya lebih lama satu hingga dua jam. Sebab, jalur yang ditempuh jika lewat Pantura lebih panjang sekitar sebelas kilometer. “Tapi di jalur itu, jauh lebih lancar daripada lewat jalur tengah," katanya.
Jika lewat jalur tengah, kata dia, yakni lewat Kabupaten Mojokerto-Kabupaten Jombang-Kabupaten Madiun hingga Kabupaten Ngawi, sering terjadi kemacetan. "Di jalur itu kendaraannya padat," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur Wahid Wahyudi menjelaskan titik-titik kemacetan di jalur tengah menuju Jawa Tengah sangat banyak. Mulai dari Jalan Sepanjang hingga Taman, Sidoarjo.
Pertigaan Mengkreng, juga sangat macet. Ini karena pertigaan Mengkreng merupakan jalur pertemuan kendaraan dari arah Kediri, dari arah Surabaya, dan dari arah Kertosono. "Di jalur itu juga ada perlintasan kereta api. Ada juga tempat jual oleh-oleh yang buat macet," katanya.
Setelah melewati pertigaan Mengkreng, kemacetan akan kembali terjadi di Saradan, Guyangan, hingga Caruban. Di jalur itu ada empat perlintasan kereta api yang membuat macet. "Selain itu, lebar jalan hanya untuk dua kendaraan. Jadi tak begitu lebar," katanya.
EDWIN FAJERIAL