TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur memberikan penghargaan kepada Brigadir Kepala Seladi, polisi yang juga pemulung, pada Hari Bhayangkara, Jumat, 1 Juli 2016. Bripka Seladi disebut sebagai polisi revolusi mental karena kejujurannya. "Saya tidak menyangka mendapat penghargaan," kata Bripka Seladi seusai upacara di Markas Polda Jawa Timur di Jalan A. Yani, Surabaya.
Bagi Seladi, penghargaan itu menjadikan tanggung jawabnya lebih berat. Dia harus menjaga untuk tetap menjadi polisi yang jujur dan antikorupsi.
Seladi mengatakan akan tetap mengumpulkan sampah di sela-sela tugasnya sebagai polisi dan tidak malu. "Karena itu rejeki," ujarnya. Menurut dia, banyak warga yang mendukungnya dan bisa mendekatkan hubungan polisi dengan masyarakat. Seladi pun membuka diri bagi masyarakat yang ingin belajar berbisnis sampah yang sudah digelutinya sedari 2004.
Selain Bripka Seladi, ada empat polisi lain yang juga menerima penghargaan. Mereka adalah AKB Bambang Teguh Yulianto yang mendapat Satya Lencana 32 tahun dan Komisaris Agus Setyantony dari Direktorat Reserse Narkoba yang mendapat Satya Pengabdian 24 tahun. Iptu Slamet dari Satuan Brimob Polda Jawa Timur mendapat Satya Lencana Pengabdian 16 tahun dan Ratih Dwi Wilandari dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur mendapat penghargaan Satya Lencana Pengabdian delapan tahun.
"Mereka layak menjadi teladan," tutur Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Anton Setijadi dalam pidatonya saat upacara.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH