TEMPO.CO, Surabaya - Jalur kereta api yang berada di antara Kabupaten Pasuruan dan Bangil terendam banjir. Akibatnya, sejumlah perjalanan kereta rute Surabaya-Banyuwangi terganggu.
"Ketinggian air mencapai 17 sentimeter di atas rel," kata Kepala Hubungan Masyarakat Daerah Operasi 8 Surabaya PT Kereta Api Indonesia Suprapto kepada Tempo, Kamis, 30 Juni 2016.
Menurut dia, banjir itu terjadi karena curah hujan tinggi di Kabupaten Pasuruan dalam beberapa hari ini. "Ya, karena hujan terus-terusan, jadinya banjir," ucap Suprapto.
Akibat banjir itu, kereta api rute Surabaya-Banyuwangi atau sebaliknya, yaitu Mutiara Timur, Logawa, Probowangi, dan Tawangalun, tidak jadi berangkat. Kereta Mutiara Timur dan Probowangi dari arah Surabaya, sedangkan Tawang Alun dan Logawa dari arah Banyuwangi. "Kami sedang mengupayakan penyelesaiannya bagaimana," ujarnya.
Suprapto menjelaskan, penumpang yang tak bisa berangkat gara-gara rel kereta terendam banjir itu akan diangkut bus. Selain itu, PT Kereta Api akan mengembalikan uang tiket kepada sebagian besar penumpang. "Itu sebagai bentuk pertanggungjawaban kami," tuturnya.
Menurut pantauan Tempo di Stasiun Gubeng, Surabaya, banyak penumpang tujuan Banyuwangi yang menunggu. Sebagian besar dari mereka merupakan calon penumpang Mutiara Timur Siang dengan tujuan Banyuwangi.
"Saya berangkat sekitar pukul 09.00 tadi. Tapi, gara-gara banjir, saya masih di Gubeng sampai siang ini," tutur salah seorang penumpang yang enggan disebutkan namanya.
EDWIN FAJERIAL