TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan akan bertemu Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pertemuan itu rencananya digelar di Filipina pada 1 Juli 2016, sehari setelah peralihan pemerintahan ke Presiden Rodrigo Duterte.
Menurut Arrmanatha, pertemuan tersebut tak akan membahas secara khusus masalah penyelamatan tujuh warga Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf. "Pertemuan mereka kali ini tak khusus membahas itu, tapi topik itu pasti akan diangkat (dalam pembicaraan)," kata Arrmanatha, Kamis, 30 Juni 2016.
Selasa kemarin, Retno memastikan proses pergantian kabinet di Filipina tak akan mengganggu penyelamatan WNI anak buah kapal Charles 001, milik perusahaan pelayaran di Samarinda. "Pergantian pemerintah baru dianggap tidak akan menjadi penghambat. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan," ujar Retno.
Retno pun memastikan semua WNI yang disandera dalam keadaan baik-baik saja. Lokasi mereka pun, kata Retno, terpantau oleh pemerintah Indonesia dan Filipina. "Mereka dibawa dua kelompok berbeda, tapi infonya mereka sudah berada dalam satu kelompok."
Retno mengatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sudah berkunjung ke Filipina pada 26 Juni lalu. Sudah ada kesepakatan yang diambil kedua negara, salah satunya adalah kelonggaran bagi TNI untuk masuk ke teritori Filipina dalam rangka penyelamatan.
YOHANES PASKALIS